tag:blogger.com,1999:blog-11025667452309234602024-02-18T22:53:12.158-08:00Tehnik komputer jaringandantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.comBlogger13125truetag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-65372899748227819222008-10-24T01:51:00.001-07:002008-10-24T01:54:36.310-07:00Apa itu jzaringanApa Itu Jaringan Nirkabel ?<br />Diarsipkan di bawah: Jaringan, Teknologi Informasi — kang deden @ 11:36 am <br /><br /><br />Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-31113824333557169112008-08-03T21:27:00.001-07:002008-08-03T21:28:10.861-07:001. Apa itu jaringanApa Itu Jaringan Nirkabel ?<br />Diarsipkan di bawah: Jaringan, Teknologi Informasi — kang deden @ 11:36 am <br /><br /><br />Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya. <br /><br />Standarisasi<br />Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel.<br /><br />Tipe dari Jaringan Nirkabel<br />Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.<br /><br />Wireless Wide Area Networks (WWANs)<br />Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G. <br /><br />Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)<br />Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut. <br />Wireless Local Area Networks (WLANs)<br />Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.<br /><br /><br />Wireless Personal Area Networks (WPANs)<br />Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-84806144056932388072008-08-03T21:25:00.000-07:002008-08-03T21:27:00.938-07:002. Kegunaan jaringan<h1><span class="mw-headline">Kegunaan Jaringan Komputer</span></h1><h2><span class="mw-headline">Manfaat Jaringan</span></h2><p>Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi. </p><ul><li>Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. </li><li>Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date. </li><li>Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). </li><li>Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. </li><li>Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. </li></ul><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph1-1.jpg" class="image" title="Image:aliph1-1.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/0/09/Aliph1-1.jpg" alt="Image:aliph1-1.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph1-1.jpg" /></a></center><br /><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph-1.jpg" class="image" title="Image:aliph-1.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/e/e1/Aliph-1.jpg" alt="Image:aliph-1.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph-1.jpg" /></a></center><br /><h1><span class="mw-headline">Network Hardware</span></h1><h3><span class="mw-headline">Local Area Networks (LAN)</span></h3><p>Komputer yang tersambung dalam satu ruangan di sebut Local Area Networking, disingkat LAN </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph3.jpg" class="image" title="Image:aliph3.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/9/98/Aliph3.jpg" alt="Image:aliph3.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph3.jpg" /></a></center><br /><p><br />LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN. Berdasarkan kabel yang digunakan ,ada dua cara membuat jaringan LAN, yaitu dengan kabel BNC dan kabel UTP. </p><p><b>Keuntungan Jaringan LAN</b> </p><p>•Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing). </p><p>•Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing). </p><p>•File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin. </p><p>•File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol. </p><p>•Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat. </p><p>•Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali. </p><p>•Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat. </p><p>•Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph4.jpg" class="image" title="Image:aliph4.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/2/2a/Aliph4.jpg" alt="Image:aliph4.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph4.jpg" /></a></center><br /><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph5.jpg" class="image" title="Image:aliph5.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/2/26/Aliph5.jpg" alt="Image:aliph5.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph5.jpg" /></a></center><br /><h3><span class="mw-headline"><b>Metropolitan Area Networks</b></span></h3><p>Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph6.jpg" class="image" title="Image:aliph6.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/8/86/Aliph6.jpg" alt="Image:aliph6.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph6.jpg" /></a></center><br /><h3><span class="mw-headline"><b>Wide Area Network</b></span></h3><p>Komputer yang tersambung dalam beberapa gedung dan beberapa kota di sebut Wide Area Networking, disingkat WAN. WAN disebut kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara. </p><p><br /><b>Keuntungan Jaringan WAN</b> </p><p>•Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang. </p><p>•Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat. </p><p>•Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat. Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan. </p><h1><span class="mw-headline"><b>Virtual Circuit</b></span></h1><p>Koneksi logic dalam ATM disebut juga Virtual Channel Connections (VCC).VCC dapat disamakan dengan sirkuit virtual dalam x.25,yang merupakan unit dasar dari switching dalam sebuah jaringan ATM.VCC disusun di antara dua pemakai di sepanjang jaringan dan sebuah rate variabel,aliran full-duplex dari cell-cell berukuran tertentu diubah saat koneksi. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New4.jpg" class="image" title="Image:new4.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/b/b1/New4.jpg" alt="Image:new4.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New4.jpg" /></a></center><br /><p>Konsep jalur virtual dikembangkan untuk memenuhi tren jaringan berkecepatan tinggi di mana biaya kontrol jaringan meningkat melebihi biaya jaringan secara keseluruhan.Teknik jalur virtual membantu menahan biaya kontrol dengan cara mengelompokkan koneksi yang membagi jalur-jalur biasa di sepanjang jaringan menjadi bentuk unit-unit tunggal.Barulah kemudian tindakan manajemen jaringan diterapkan pada beberapa kelompok koneksi sebagai pengganti sejumlah koneksi individu. Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan jalur virtual adalah: -Arsitektur jaringan yang sederhana -Kinerja dan keandalan jaringan yang meningkat -Waktu setup koneksi yang pendek dan waktu pengolahan yang berkurang -Layanan jaringan yang tinggi </p><h1><span class="mw-headline"><b>Reference Model</b></span></h1><h2><span class="mw-headline"><b>OSI Reference Model</b></span></h2><p>Model Referensi dari Open System Interconnection (OSI) </p><p>OSI (Open System Interconnection) model (ISO 7498) mendifinisikan 7 layer model dari komunikasi data. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph7-2.jpg" class="image" title="Image:aliph7-2.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/a/a3/Aliph7-2.jpg" alt="Image:aliph7-2.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph7-2.jpg" /></a></center><br /><p>Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. </p><p>OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut: </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph8-1.jpg" class="image" title="Image:aliph8-1.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/d/df/Aliph8-1.jpg" alt="Image:aliph8-1.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph8-1.jpg" /></a></center><br /><h2><span class="mw-headline"><b>TCP/IP Reference Model</b></span></h2><p>Berbeda dengan model referensi OSI yang memiliki tujuh lapisan, model referensi ini hanya memiliki empat lapisan, yakni lapisan aplikasi (application layer), lapisan antar host (host-to-host layer), lapisan internetwork (internetworking layer), dan lapisan antarmuka jaringan (network interface layer). Keempat lapisan tersebut secara umum kompatibel dengan model referensi OSI, meski tidak dapat dipetakan dengan sempurna. Lapisan sesi (session layer) dalam model referensi OSI, sebagai contoh, tidak dapat dipetakan secara langsung dengan DARPA Model. Selain itu, beberapa protokol juga "keluar jalur" dengan menggunakan lebih dari satu lapis. </p><p>Model ini dinamai begitu mengingat badan yang mengembangkan TCP/IP adalah DARPA (United States Defense Advanced Research Project Agency) pada kisaran dekade 1970-an dan 1980-an. Disebut juga sebagai TCP/IP Model, atau Internet Model. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph11.jpg" class="image" title="Image:aliph11.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/9/9f/Aliph11.jpg" alt="Image:aliph11.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:Aliph11.jpg" /></a></center><br /><p><b>Internet</b> </p><p>Sejarah internet: Advanced Research Projects Agency Network. Jaringan yang menjadi cikal-bakal terbentuknya Internet. Dibangun pada akhir dasawarsa 60-an hingga awal dasawarsa 70-an oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat sebagai percobaan untuk membentuk sebuah jaringan berskala besar (WAN) yang menghubungkan komputer-komputer di berbagai lokasi dengan sistem yang berbeda-beda pula namun dapat diakses sebagai sebuah kesatuan untuk dapat saling memanfaatkan resource masing-masing. </p><p>Pada akhir tahun 1960, US. Department of Defense Advanced Research Projects Administration (ARPA/DARPA) mendanai percobaan dan riset tentang jaringan komputer secara luas yang saling menghubungkan antar hampir semua organisasi di Amerika yang akhirnya dikenal dengan sebutan ARPAnet. Hasil dari riset tersebut email (electronic-mail) mulai digunakan. </p><p>Pada awal tahun 1980 protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) mulai dikenalkan dan akhirnya menjadi protokol standar dalam struktur jaringan ARPAnet. Jaringan ARPAnet berkembang pesat jumlahnya menjadi ribuan host dan masih menggunakan standar protokol TCP/IP, dan akhirnya jaringan tersebut dikenal dengan internet. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New8.jpg" class="image" title="Image:new8.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/c/cc/New8.jpg" alt="Image:new8.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New8.jpg" /></a></center><br /><center>(a) Structure of the telephone system.</center><br /><center>(b) Baran’s proposed distributed switching system.</center><br /><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New9.jpg" class="image" title="Image:new9.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/7/7a/New9.jpg" alt="Image:new9.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New9.jpg" /></a></center><br /><center>The original ARPANET design</center><br /><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New10.jpg" class="image" title="Image:new10.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/f/f4/New10.jpg" alt="Image:new10.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New10.jpg" /></a></center><br /><center>Growth of the ARPANET (a) December 1969. (b) July 1970. (c) March 1971. (d) April 1972. (e) September 1972.</center><br /><p>Pada tahun 1988, DARPA digantikan oleh National Science Foundation (NSF) dalam pendanaan riset diikuti dengan penggantian dari ARPAnet menjadi NSFnet sebagai tulang punggung (backbone) jaringan internet. Kemudian pada musim semi tahun 1995, backbone internet melakukan transisi dari NSFnet (yang didanai oleh publik) ke beberapa backbone komersil, dimana memungkinkan interknoneksi antar jaringan bisa menjadi lebih jauh jaraknya. Penyedia backbone komersil tersebut diantaranya adalah MCI dan Sprint serta pemain lama seperti UUNet dan PSINet. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New12.jpg" class="image" title="Image:new12.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/9/96/New12.jpg" alt="Image:new12.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New12.jpg" /></a></center><br /><center>The NSFNET backbone in 1988.</center><br /><h1><span class="mw-headline"><b>Wireless LAN</b></span></h1><p>Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) ditransfer dari satu komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering disebut sebagai Jaringan Nirkabel atau jaringan wireless. Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknilogi wireless untuk jaringan komputer. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New7.jpg" class="image" title="Image:new7.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/4/42/New7.jpg" alt="Image:new7.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New7.jpg" /></a></center><br /><p>Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Sayangnya peralatan yang mengikuti spesifikasi 802.11 kurang diterima dipasar. Througput sebesar ini dianggap kurang memadai untuk aplikasi multimedia dan aplikasi kelas berat lainnya. </p><p>Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama. </p><p>Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya. WLAN diharapkan berlanjut menjadi sebuah bentuk penting dari sambungan di banyak area bisnis. Pasar diharapkan tumbuh sebagai manfaat dari WLAN diketahui. Frost & Sullivan mengestimasikan pasar WLAN akan menjadi 0,3 miiyar dollar AS dalam 1998 dan 1,6 milyar dollar di 2005. Sejauh ini WLAN sudah di-install in universitas-universitas, bandara-bandara, dan tempat umum besar lainnya. Penurunan biaya dari peralatan WLAN jugahas membawanya ke rumah-rumah. Namun, di Inggris UK biaya sangat tinggi dari penggunaan sambungan seperti itu di publik sejauh ini dibatasi untuk penggunaan di tempat tunggu kelas bisnis bandara , dll. Pasar masa depan yang luas diramalkan akan pulih, kantor perusahaan dan area pusat dari kota utama. Kota New York telah memulai sebuah pilot program untuk menyelimuti seluruh distrik kota dengan internet nirkabel. Perangkat WLAN aslinya sangat mahal yang hanya digunakan untuk alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit dilakukan atau tidak memungkinkan.. Seperti tempat yang sudah dilindungi lama atau ruang kelas, meskipun jarak tertutup dari 802.11b (tipikalnya 30 kaki.) batas dari itu menggunakan untuk gedung kecil. Komponen WLAN sangat cukup mudah untuk digunakan di rumah, dengan banyak di set-up sehingga satu PC (PC orang tua, misalnya) dapat digunakan untuk share sambungan internet dengan seluruh anggota keluarga (pada saat yang sama tetap kontrol akses berada di PC orang tua). Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhirn 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari IEEE 802.11 (Wi-Fi) (lihat artikel terpisah) dan HomeRF (2 Mbit/s, disarankan untuk rumah, antahberantahdi Inggris ). Sebuah alternatif ATM-seperti teknologi standar 5 GHz, HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di pasaran, dan dengan dirilisnya yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a (5 GHz) dan standar 802.11g (2.4 GHz), hampir pasti tidak mungkin. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New6.jpg" class="image" title="Image:new6.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/7/79/New6.jpg" alt="Image:new6.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New6.jpg" height="306" width="400" /></a></center><br /><p><b>Mode dari operation</b> </p><p>Peer-to-peer atau mode ad-hoc Mode ini adalah metode dari perangkat nirkabel untuk secara langsung mengkomunikasikan dengan satu dan lainnya. Operasi di mode ad-hoc memolehkan perangkat nirkabel dengan jarak satu sama lain untuk melihat dan berkomunikasi dalam bentuk peer-to-peer tanpa melibatkan titik akses pusat mesh. Ini secara tipikal digunakan oleh dua PC untuk menghubungkan diri, sehingga yang lain dapat berbagi koneksi Internet sebagai contoh, sebagaimana untuk jaringan nirkabel . Jika kamu mempunyai pengukur kekuatan untuk sinyal masuk dari seluruh perangkat ad-hoc pegukur akan tidak dapat membaca kekuatan tersebut secara akuratr, dan dapat misleading, karena kekuatan berregistrasi ke sinyal terkuat, seperti computer terdekat. </p><center><a href="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/index.php/Image:New5.jpg" class="image" title="Image:new5.jpg"><img src="http://kebo.vlsm.org/mediawiki1.9/images/3/30/New5.jpg" alt="Image:new5.jpg" longdesc="/mediawiki1.9/index.php/Image:New5.jpg" /></a></center><br /><center>(a) Wireless networking with a base station.</center><br /><center>(b) Ad hoc networking.</center>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-34708880714992091472008-08-03T21:22:00.000-07:002008-08-03T21:24:34.123-07:003. Alat-alat /hardware seputar jaringan (PC, LAN card, kabel UTP, RJ 45, Tang Kremping, hub, switch)<span>1.PC</span><br />with no intervening computer operator. <p>Today a PC may be a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Desktop_computer" title="Desktop computer">desktop computer</a>, a <img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/moz-screenshot-1.jpg" alt="" /><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Laptop_computer" class="mw-redirect" title="Laptop computer">laptop computer</a> or a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Tablet_computer" class="mw-redirect" title="Tablet computer">tablet computer</a>. The most common <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Operating_systems" class="mw-redirect" title="Operating systems">operating systems</a> are <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Windows" title="Microsoft Windows">Microsoft Windows</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Mac_OS_X" title="Mac OS X">Mac OS X</a> and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Linux" title="Linux">Linux</a>, while the most common microprocessors are the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/X86" class="mw-redirect" title="X86">x86</a> and <img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/moz-screenshot.jpg" alt="" /><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/PowerPC" title="PowerPC">PowerPC</a> CPUs. However, the term "PC" is often used only to refer to computers running Microsoft Windows. Software applications for personal computers include <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Word_processing" title="Word processing">word processing</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Spreadsheets" class="mw-redirect" title="Spreadsheets">spreadsheets</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Database" title="Database">Database</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Personal_computer_game" title="Personal computer game">games</a>, and a myriad of personal productivity and special-purpose software. Modern personal computers often have high-speed or dial-up connections to the Internet, allowing access to the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/World_Wide_Web" title="World Wide Web">World Wide Web</a> and a wide range of other resources.</p><p>A PC may be a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Home_computer" title="Home computer">home computer</a>, or may be found in an office, often connected to a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Local_area_network" title="Local area network">local area network</a>. The distinguishing characteristics are that the computer is primarily used, interactively, by one person at a time. This is in contrast to the batch processing or time-sharing models which allowed large expensive systems to be used by many people, usually at the same time, or large data processing systems which required a full-time staff to operate efficiently.</p><p>While early PC owners usually had to write their own programs to do anything useful with the machines, today's users have access to a wide range of commercial and free software which is easily installed.</p><p>2.Land card</p><div class="dablink">For the discount card available for rail travel in South East England, previously called the "Network Card", see <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Network_Railcard" title="Network Railcard">Network Railcard</a>.</div><table class="infobox"><tbody><tr><td colspan="2"><b>Network Card</b></td></tr><tr><td colspan="2"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Network_card.jpg" class="image" title="Network card.jpg"><img alt="" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9e/Network_card.jpg/200px-Network_card.jpg" border="0" height="148" width="200" /></a><br /><small>A 1990s <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ethernet" title="Ethernet">Ethernet</a> network interface controller card which connects to the motherboard via the now-obsolete <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/ISA_bus" class="mw-redirect" title="ISA bus">ISA bus</a>. This combination card features both a (now obsolete) <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bayonet_cap" class="mw-redirect" title="Bayonet cap">bayonet cap</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/BNC_connector" title="BNC connector">BNC connector</a> (left) for use in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Coaxial_cable" title="Coaxial cable">coaxial-based</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/10base2" class="mw-redirect" title="10base2">10base2</a> networks and an <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/RJ-45" class="mw-redirect" title="RJ-45">RJ-45</a> connector (right) for use in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Twisted_pair" title="Twisted pair">twisted pair</a>-based <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/10baseT" class="mw-redirect" title="10baseT">10baseT</a> networks. (The ports could not be used simultaneously.)</small></td></tr><tr><td colspan="2"><b>Connects to:</b> <ul><li><i>Motherboard</i> via one of <ul><li>Integrated</li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral_Component_Interconnect" title="Peripheral Component Interconnect">PCI</a> Connector</li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Industry_Standard_Architecture" title="Industry Standard Architecture">ISA</a> Connector</li></ul></li><li><i>Network</i> via one of <ul><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Fast_Ethernet" title="Fast Ethernet">Fast Ethernet</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernet" title="Gigabit Ethernet">Gigabit Ethernet</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Optical_fiber" title="Optical fiber">Optical fiber</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Token_ring" title="Token ring">Token ring</a></li></ul></li></ul></td></tr><tr><td colspan="2"><b>Speeds:</b> <ul><li>10 Mbit/s</li><li>100 Mbit/s</li><li>1000 Mbit/s</li><li>up to 160 Gbit/s</li></ul></td></tr><tr><td colspan="2"><b>Common Manufacturers:</b> <ul><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Novell" title="Novell">Novell</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Intel" class="mw-redirect" title="Intel">Intel</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Realtek" title="Realtek">Realtek</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Network_card#Notable_manufacturers" title="Network card">Others</a></li></ul></td></tr></tbody></table><p>A <b>network card</b>, <b>network adapter</b>, <b>LAN Adapter</b> or <b>NIC</b> (network interface card) is a piece of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_hardware" title="Computer hardware">computer hardware</a> designed to allow computers to communicate over a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network" title="Computer network">computer network</a>. It is both an <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/OSI_model" title="OSI model">OSI layer</a> 1 (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_layer" title="Physical layer">physical layer</a>) and layer 2 (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Data_link_layer" title="Data link layer">data link layer</a>) device, as it provides physical access to a networking medium and provides a low-level addressing system through the use of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/MAC_address" title="MAC address">MAC addresses</a>. It allows users to connect to each other either by using cables or wirelessly.</p><p>Although other network technologies exist, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ethernet" title="Ethernet">Ethernet</a> has achieved near-ubiquity since the mid-1990s. Every Ethernet network card has a unique 48-bit serial number called a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/MAC_address" title="MAC address">MAC address</a>, which is stored in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Read-only_memory" title="Read-only memory">ROM</a> carried on the card. Every computer on an Ethernet network must have a card with a unique MAC address. No two cards ever manufactured share the same address. This is accomplished by the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Institute_of_Electrical_and_Electronics_Engineers" title="Institute of Electrical and Electronics Engineers">Institute of Electrical and Electronics Engineers</a> (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/IEEE" class="mw-redirect" title="IEEE">IEEE</a>), which is responsible for assigning unique MAC addresses to the vendors of network interface controllers.</p><p>Whereas network cards used to be <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Expansion_card" title="Expansion card">expansion cards</a> that plug into a computer bus, the low cost and ubiquity of the Ethernet standard means that most newer computers have a network interface built into the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Motherboard" title="Motherboard">motherboard</a>. These either have Ethernet capabilities integrated into the motherboard chipset, or implemented via a low cost dedicated Ethernet chip, connected through the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral_Component_Interconnect" title="Peripheral Component Interconnect">PCI</a> (or the newer <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/PCI_express" class="mw-redirect" title="PCI express">PCI express</a> bus). A separate network card is not required unless multiple interfaces are needed or some other type of network is used. Newer motherboards may even have dual network (Ethernet) interfaces built-in.</p><p>The card implements the electronic circuitry required to communicate using a specific <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_layer" title="Physical layer">physical layer</a> and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Data_link_layer" title="Data link layer">data link layer</a> standard such as <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ethernet" title="Ethernet">Ethernet</a> or <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Token_ring" title="Token ring">token ring</a>. This provides a base for a full network <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Protocol_stack" title="Protocol stack">protocol stack</a>, allowing communication among small groups of computers on the same <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/LAN" class="mw-redirect" title="LAN">LAN</a> and large-scale network communications through routable protocols, such as <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_Protocol" title="Internet Protocol">IP</a>.</p><p>There are four techniques used to transfer data, the NIC may use one or more of these techniques.</p><ul><li>Polling is where the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Microprocessor" title="Microprocessor">microprocessor</a> examines the status of the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral" title="Peripheral">peripheral</a> under program control.</li><li>Programmed <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/I/O" class="mw-redirect" title="I/O">I/O</a> is where the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Microprocessor" title="Microprocessor">microprocessor</a> alerts the designated <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral" title="Peripheral">peripheral</a> by applying its address to the system's <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Address_bus" title="Address bus">address bus</a>.</li><li>Interrupt-driven <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/I/O" class="mw-redirect" title="I/O">I/O</a> is where the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral" title="Peripheral">peripheral</a> alerts the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Microprocessor" title="Microprocessor">microprocessor</a> that it's ready to transfer data.</li><li>DMA is where the intelligent <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Peripheral" title="Peripheral">peripheral</a> assumes control of the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/System_bus" class="mw-redirect" title="System bus">system bus</a> to access memory directly. This removes load from the CPU but requires a separate processor on the card.</li></ul><p>A network card typically has a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Twisted_pair" title="Twisted pair">twisted pair</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/BNC_connector" title="BNC connector">BNC</a>, or <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Attachment_Unit_Interface" title="Attachment Unit Interface">AUI</a> socket where the network cable is connected, and a few <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Light-emitting_diode" title="Light-emitting diode">LEDs</a> to inform the user of whether the network is active, and whether or not there is data being transmitted on it. Network Cards are typically available in 10/100/1000 <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Megabit_per_second" class="mw-redirect" title="Megabit per second">Mbit/s</a> varieties. This means they can support a transfer rate of 10, 100 or 1000 Megabits per second.</p><h2><span class="mw-headline">Network interface controller</span></h2><p>A <b>Network Interface Controller (NIC)</b> is a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_hardware" title="Computer hardware">hardware</a> interface that handles and allows a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network" title="Computer network">network</a> capable device access to a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network" title="Computer network">computer network</a> such as the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Internet" title="Internet">internet</a>. The NIC has a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Read-only_memory" title="Read-only memory">ROM</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Integrated_circuit" title="Integrated circuit">chip</a> that has a unique <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/MAC_address" title="MAC address">Media Access Control (MAC) Address</a> burned into it. The MAC address identifies the vendor and the serial number of the NIC which is unique to the card. Every NIC has a unique MAC address which identifies it on the LAN. The NIC exists on both the '<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_Layer" class="mw-redirect" title="Physical Layer">Physical Layer</a>' (Layer 1) and the '<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Data_link_layer" title="Data link layer">Data Link Layer</a>' (Layer 2) of the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/OSI_model" title="OSI model">OSI model</a>.</p><p>Sometimes the word 'controller' and 'card' is used interchangeably when talking about <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_networking" title="Computer networking">networking</a> because the most common NIC is the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Network_interface_card" class="mw-redirect" title="Network interface card">Network Interface Card</a>. Although 'card' is more commonly used, it is in less encompassing. The 'controller' may take the form of a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Network_interface_card" class="mw-redirect" title="Network interface card">network card</a> that is installed inside a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer" title="Computer">computer</a>, or it may refer to an embedded component as part of a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Motherboard" title="Motherboard">computer motherboard</a>, a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Router" title="Router">router</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Expansion_card" title="Expansion card">expansion card</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_printer" title="Computer printer">printer</a> interface, or a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/USB" class="mw-redirect" title="USB">USB</a> device.</p><p>A <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/MAC_address" title="MAC address">MAC Address</a> is a unique 48 <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Binary_digit" class="mw-redirect" title="Binary digit">bit</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network" title="Computer network">network</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_hardware" title="Computer hardware">hardware</a> identifier that is burned into a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Read-only_memory" title="Read-only memory">ROM</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Integrated_circuit" title="Integrated circuit">chip</a> on the NIC to identify that device on the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network" title="Computer network">network</a>. The first 24 <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Binary_digit" class="mw-redirect" title="Binary digit">bits</a> is called the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Organizationally_Unique_Identifier" title="Organizationally Unique Identifier">Organizationally Unique Identifier</a> (OUI) and is largely manufacturer dependent. Each <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Organizationally_Unique_Identifier" title="Organizationally Unique Identifier">OUI</a> allows for 16,777,216 Unique NIC Addresses.</p><p>Smaller manufacturers that do not have a need for over 4096 unique NIC addresses may opt to purchase an <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Individual_Address_Block" title="Individual Address Block">Individual Address Block</a> (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Individual_Address_Block" title="Individual Address Block">IAB</a>) instead. An <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Individual_Address_Block" title="Individual Address Block">IAB</a> consists of the 24 <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Binary_digit" class="mw-redirect" title="Binary digit">bit</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Organizationally_Unique_Identifier" title="Organizationally Unique Identifier">OUI</a>, plus a 12 <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Binary_digit" class="mw-redirect" title="Binary digit">bit</a> extension (taken from the 'potential' NIC portion of the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/MAC_address" title="MAC address">MAC address</a>)</p><p><a href="http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Types_of_NIC&action=edit&redlink=1" class="new" title="Types of NIC (page does not exist)">Types of NIC</a></p><h2><span class="mw-headline">See also</span></h2><ul><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/MAC_address" title="MAC address">MAC address</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/TCP_Offload_Engine" title="TCP Offload Engine">TCP Offload Engine</a> (TOE)</li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Host_bus_adapter" class="mw-redirect" title="Host bus adapter">Host bus adapter</a> (HBA)</li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_network_interface_card" title="Wireless network interface card">Wireless network interface card</a> (WNIC)</li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ethernet" title="Ethernet">Ethernet</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernet" title="Gigabit Ethernet">Gigabit Ethernet</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Router" title="Router">Router</a></li><li><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/IPMP" title="IPMP">IPMP</a></li></ul><h2><span class="mw-headline">References</span></h2><ul><li><a href="http://www.examcram2.com/articles/article.asp?p=438038&seqNum=2&rl=1" class="external text" title="http://www.examcram2.com/articles/article.asp?p=438038&seqNum=2&rl=1" rel="nofollow">CCNA Exam Prep: Data Link Networking Concepts</a></li><li><a href="http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.shtml" class="external text" title="http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.shtml" rel="nofollow">IEEE Registration Authority - IEEE OUI and Company_id Assignments</a></li><li><a href="http://standards.ieee.org/faqs/OUI.html" class="external text" title="http://standards.ieee.org/faqs/OUI.html" rel="nofollow">IEEE Registration Authority - FAQ</a></li></ul><span>3. kabel UTP</span><br /> Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.<p>UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp1.jpg" border="0" height="252" width="200" /></p><p>Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.</p><p>Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp2.jpg" border="0" height="225" width="300" /><br />Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang</p><p>Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool". Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp3.jpg" border="0" height="203" width="300" /></p><p>OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?</p><p>OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.</p><p><b>Kita bahas dulu yang tipe straight</b><br />Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan - lihat Gambar 4) : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp4.jpg" border="0" height="197" width="350" /><br />Gambar 4</p><p>Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp5.jpg" border="0" height="147" width="400" /><br />Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross</p><p>Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp6.jpg" border="0" height="300" width="400" /><br />LAN TESTER - alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.</p><p>Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp7.jpg" border="0" height="225" width="300" /><br />urutan pin standar</p><p>Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):</p><p align="center"><img src="http://www.sony-ak.com/articles/6/utp8.jpg" border="0" height="296" width="300" /><br />urutan pin TIDAK standar</p><p><b>Tipe Cross</b><br />Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".</p><p>Masih bingung? Begini cara mudahnya:</p><p>Ujung pertama:</p><ol><li>oranye muda</li><li>oranye tua</li><li>hijau muda</li><li>biru muda</li><li>biru tua</li><li>hijau tua</li><li>coklat muda</li><li>coklat tua</li></ol><p>Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:</p><ol><li>hijau muda</li><li>hijau tua</li><li>orange muda</li><li>biru muda</li><li>biru tua</li><li>orange tua</li><li>coklat muda</li><li>coklat tua</li></ol><p>Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.</p><p>OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di 'crimp tool' maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.</p><p>Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Jika ada komentar atau saran bisa dikirimkan melalui <a class="article_link" href="mailto:baliwae@baliwae.com"> baliwae@baliwae.com</a>. Untuk membaca tulisan menarik lainnya silakan menuju ke situs Sony AK Knowledge Center dengan alamat di <a class="article_link" href="http://www.sony-ak.com/"> www.sony-ak.com</a>.</p><p>Terima kasih.</p><p>4.RJ 45</p><h1 align="center"><span><b>RJ-45</b></span></h1><p><span>The RJ-45 connector is commonly used for network cabling and for telephony applications. It's also used for serial connections in special cases. Here's a look at it:</span></p><p align="center"><span><img src="http://www.nullmodem.com/images/conn-rj-45m-picture2a.gif" alt="RJ-45 Connector" border="0" /></span></p><p align="center"><span><img src="http://www.nullmodem.com/_themes/jimpricetheme/whblu.gif" height="8" width="455" /></span></p><h2 align="center"><span>Pinout for Ethernet</span></h2><p align="left"><span>Although used for a variety of purposes, the RJ-45 connector is probably most commonly used for 10Base-T and 100Base-TX Ethernet connections.</span></p><center><table bordercolordark="#000000" bordercolorlight="#999999" border="1" cellpadding="4" cellspacing="1"><tbody><tr><td bg="" align="center" width="60"><span><p><b>Pin #</b></p></span></td><td bg="" align="center" valign="middle" width="104"><span><p><b>Ethernet 10BASE-T<br /> 100BASE-TX</b></p></span></td><td bg="" align="center" valign="middle" width="142"><span><p align="center"><b>EIA/TIA 568A</b></p></span></td><td bg="" align="center" valign="middle" width="160"><span><p align="center"><b>EIA/TIA 568B or AT&T 258A</b></p></span></td></tr><tr align="center"><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p><span>1</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p><span>Transmit +</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p><span>White with green strip</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><p><span>White with orange stripe</span></p></span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><p><span><span>2</span></span></p></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p><span>Transmit -</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p><span>Green with white stripe or solid green</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><span>Orange with white stripe or solid orange</span> </span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p><span>3</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p><span>Receive +</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p><span>White with orange stripe</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><span>White with green stripe</span> </span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p>4</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p>N/A</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p>Blue with white stripe or solid blue</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><p>Blue with white stripe or solid blue</p></span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p>5</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p>N/A</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><p><span>White with blue stripe</span></p></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><p>White with blue stripe</p></span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p><span>6</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p><span>Receive -</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p><span>Orange with white stripe or solid orange</span></p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><p><span>Green with white stripe or solid</span></p></span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p>7</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><p><span>N/A</span></p></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p>White with brown strip or solid brown</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><p>White with brown strip or solid brown</p></span></td></tr><tr><td bg="" align="center" valign="top" width="60"><span><p>8</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="104"><span><p>N/A</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="142"><span><p>Brown with white stripe or solid brown.</p></span></td><td bg="" align="center" valign="top" width="160"><span><p>Brown with white stripe or solid brown.</p></span></td></tr></tbody></table></center><p><span>Because only two pairs of wires in the eight-pin RJ-45 connector are used to carry Ethernet signals, and both 10BASE-T and 100BASE-TX use the same pins, a <a href="http://www.nullmodem.com/10BaseT-Crossover.htm">crossover cable</a> made for one will also work with the other.</span></p><p><span>Also, please note that it is very important that a single pair be used for pins 3 and 6. If one conductor from one pair is used for pin 3 and a conductor from another pair is used for pin 6, performance will degrade. See the following figure.</span></p><p align="center"><span><img src="http://www.nullmodem.com/images/10bta.jpg" border="0" height="344" width="565" /></span></p><p><span>To learn more about Ethernet, check out <a href="http://wwwhost.ots.utexas.edu/ethernet/ethernet.html">Charles Spurgeon's Ethernet Reference</a>. </span></p><p align="center"><span><img src="http://www.nullmodem.com/_themes/jimpricetheme/whblu.gif" height="8" width="455" /></span></p><h2 align="center"><span>RJ-45 Pinout for RocketPort</span></h2><p align="left"><span>The following chart shows the pinout for RJ-45 connectors used on certain RocketPort serial interface cards (manufactured by <a href="http://www.comtrol.com/">Comtrol</a>).</span></p><center><table bordercolordark="#000000" bordercolorlight="#999999" border="1"><tbody><tr><th align="center"><span>Pin</span></th><th><span>Name/Description</span></th></tr><tr><td align="center"><span>1</span></td><td><span> Request To Send</span></td></tr><tr><td align="center"><span>2</span></td><td><span>Data Terminal Ready</span></td></tr><tr><td align="center"><span>3</span></td><td><span>Ground</span></td></tr><tr><td align="center"><span>4</span></td><td><span>Transmit Data</span></td></tr><tr><td align="center"><span>5</span></td><td><span>Receive Data</span></td></tr><tr><td align="center"><span>6</span></td><td><span>Data Carrier Detect</span></td></tr><tr><td align="center"><span>7</span></td><td><span>Data Set Ready</span></td></tr><tr><td align="center"><span>8</span></td><td><span>Clear To Send</span></td></tr></tbody></table></center><p align="center"><span><img src="http://www.nullmodem.com/_themes/jimpricetheme/whblu.gif" height="8" width="455" /></span></p><h2 align="center"><span> Pinouts for ISDN</span></h2><p align="center"><span>Here's an ISDN BRI U port pinout for a Cisco 750 series router:</span></p><center><table bordercolordark="#000000" bordercolorlight="#999999" border="1" cols="2"><tbody><tr class="Header"><th align="center"><span><b>Pin</b></span></th><th align="center"><span><b>Function</b></span></th></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>1</span></td><td align="left"><span> Not used</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>2</span></td><td align="left"><span> Not used</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>3</span></td><td align="left"><span> Not used</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>4</span></td><td align="left"><span> U interface network connection (tip)</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>5</span></td><td align="left"><span> U interface network connection (ring)</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>6</span></td><td align="left"><span> Not used</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>7</span></td><td align="left"><span> Power (pass-through to S connector)</span></td></tr><tr class="Body"><td align="center"><span>8</span></td><td align="left"><span> Ground (pass-through to S connector) </span></td></tr></tbody></table></center><p align="left"><span>The following chart shows the pinout for RJ-45 connectors used on certain ISDN S/T interfaces. For more info, see ANSI T1.605.</span></p><center><table bordercolordark="#000000" bordercolorlight="#999999" border="1"><tbody><tr><th align="center"><span>Pin</span></th><th><span>Color</span></th><th><span>Name/Description</span></th></tr><tr><td align="center"><span>1</span></td><td><span> White/Orange</span></td><td><span> N/A</span></td></tr><tr><td align="center"><span>2</span></td><td><span> Orange</span></td><td><span> N/A</span></td></tr><tr><td align="center"><span>3</span></td><td><span> White/Green</span></td><td><span> Receive+</span></td></tr><tr><td align="center"><span>4</span></td><td><span> Blue</span></td><td><span> Transmit +</span></td></tr><tr><td align="center"><span>5</span></td><td><span> White/Blue</span></td><td><span> Transmit -</span></td></tr><tr><td align="center"><span>6</span></td><td><span> Green</span></td><td><span> Receive -</span></td></tr><tr><td align="center"><span>7</span></td><td><span> White/Brown </span></td><td><span> -48VDC (optional)</span></td></tr><tr><td align="center"><span>8</span></td><td><span> Brown</span></td><td><span> -48VDC Return (optional)</span></td></tr></tbody></table></center><p align="center"><span><img src="http://www.nullmodem.com/_themes/jimpricetheme/whblu.gif" height="8" width="455" /></span></p>5.switch<br /><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"><tbody><tr><td valign="top"><h1><span>Switch</span> <sup><b>Plus</b></sup> Sound File Conversion Software<a href="http://www.nch.com.au/components/switchsetup.exe"><img src="http://www.nch.com.au/switch/images/bs_old.jpg" alt="Download free the Switch Plus Sound File Conversion Software" border="0" /></a></h1><h2>Audio File Converter</h2> Switch Plus audio file converter is a sound file converter for Windows or Mac. It can convert audio files from many different file formats into mp3, wav and many other file formats. <p> Switch is not a simply mp3 converter, it is the most comprehsive and stable audio file converter around. With Switch Plus you can convert your sound files into the formats you need to compress for storage, create ringtones, add to a presentation, listen on your portable device and much more. In fact, the possibilities are endless using this powerful audio file converter. Switch Plus audio file converter is very easy to use. Just add the files you want to convert to the list, select the format you want to use, and then click the convert button. </p><p> A full list of the Switch Plus Sound Format Converter features follow but a quick way to try it out is to download and install the demo now. You don't need to purchase to try the demo version and it only takes a couple of minutes to complete the process (<a href="http://www.nch.com.au/components/switchsetup.exe">click here to install</a>). You can view pricing and purchase Switch Plus <a href="https://secure.nch.com.au/cgi-bin/register.exe?software=switch">here</a>. </p><p><br /></p></td><td width="50"><img src="http://www.nch.com.au/images/spacer600.gif" width="50" /></td><td valign="top" width="32%"><a href="http://www.nch.com.au/components/switchsetup.exe"><br /></a><div id="winButtons"><a id="button" href="http://www.nch.com.au/components/switchsetup.exe">Download</a></div><div id="macButtons"><a id="button" href="http://www.nch.com.au/components/switchmac.zip">Mac OS X Download</a></div><a id="button" href="https://secure.nch.com.au/cgi-bin/register.exe?software=switch">Buy Switch Plus</a><p><br /></p></td></tr><tr><td valign="top"><h5>Other Features</h5><ul><li>Converts a variety of different audio file formats including wav, mp3, ogg, flac, aac, wma, au, aiff, ogg, msv, dvf, vox, atrac, gsm, dss and other formats into mp3 or wav. </li><li>Import multiple file formats at the same time and convert to one output format. </li><li>Automatically normalise audio while converting. </li><li>Import and convert a playlist (m3u and pls). </li><li>Import video files and extract audio (avi, mov, mpeg). </li><li>MPEG Layer-3 encoder supports constant or variable bit rates from 8 to 320kbps with optional error correction and stereo modes. </li><li>WAV encoder support sample rates between 6000 and 196000Hz in PCM or a number of other codecs. </li><li>Up to 32000 files can be converted in one batch. </li><li>Optimized CPU usage and efficient code for fastest conversion times. </li><li>Switch Sound File Converter integrates directly with other sound software programs including<br />- <i>Express Burn</i> for <a href="http://www.nch.com.au/burn/index.html">CD Recording</a>,<br />- <i>Express Rip</i> for <a href="http://www.nch.com.au/rip/index.html">Direct CD Ripping</a>,<br />- <i>WavePad</i> for <a href="http://www.nch.com.au/wavepad/index.html">Sound File Editing</a>,<br />- <i>Zulu</i> for <a href="http://www.nch.com.au/dj/index.html">Professional DJ Software</a>,<br />- <i>MixPad</i> for <a href="http://www.nch.com.au/mixpad/index.html">Multi-track Audio Mixer</a>,<br />- <i>RecordPad</i> for <a href="http://www.nch.com.au/recordpad/index.html">Professional Sound Recording</a> </li><li>Can be run from the command line for automation and other programming applications. </li><li>Switch audio file converter is intuitive and easy to use interface. </li></ul></td></tr></tbody></table>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-14138403563895982692008-08-03T21:18:00.000-07:002008-08-03T21:21:58.455-07:004. Teknik Instalasi Fisik LAN untuk WARNET<h1>Teknik Instalasi Fisik LAN untuk WARNET</h1><p class="MsoNormal">Onno W. Purbo</p><p class="MsoNormal">Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan gambaran tentang beberapa teknik praktis untuk membangun Local Area Network (LAN) khususnya untuk kepentingan Warung Internet (WARNET).</p><h2>Topologi LAN</h2><p class="MsoNormal">Yang dimaksud dengan topologi dari sebuah LAN adalah bentuk / konfigurasi yang digunakan untuk menyambungkan antar komputer untuk membentuk sebuah LAN. Secara historis & teoritis, pada dasarnya ada bebeberapa tipe topologi yang mendasar, yaitu:</p><ul type="disc"><li class="MsoNormal">Topologi Bus – dimana sebuah saluran dipakai beramai-ramai oleh semua komputer yang terkait dalam LAN.</li><li class="MsoNormal">Topologi Ring – dimana bentuk fisik LAN berupa sebuah lingkaran (ring). Komputer yang terhubung hanya bisa mengirimkan data pada saat menerima tiket / token untuk mengirimkan data. Hal ini dilakukan secara bergiliran.</li><li class="MsoNormal">Topologi Star – berbentuk bintang (star), biasanya terpusat pada komputer server di tengahnya.</li></ul><p class="MsoNormal"><img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" shapes="_x0000_s1026" align="left" height="192" hspace="12" width="300" />Pada hari ini, praktis topologi Bus mendominasi topologi LAN sehingga hampir semua teknik sambungan favorit LAN menggunakan topologi Bus tersebut. Beberapa jenis teknik sambungan yang sering digunakan adalah:</p><ul type="disc"><li class="MsoNormal">10Base2 - menggunakan kabel thin coax RG-58 yang berharga murah, berkecepatan 10Mbps.</li><li class="MsoNormal">10Base5- menggunakan kabel thick coax RG-8 yang berharga lebih mahal, berkecepatan 10Mbps dan bisa digunakan untuk komunikasi antar gedung pada jarak 500 meter-an.</li><li class="MsoNormal">10BaseT – menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) mirip kabel telepon, menggunakan konektor RJ-45, berkecepatan 10Mbps dalam jarak 200 meter-an.</li><li class="MsoNormal">100BaseT – merupakan teknologi lanjutan dari 10BaseT, berkecepatan 100Mbps & paling banyak digunakan pada LAN pada hari ini. Perlu diperhatikan penggunaan kabel UTP-nya sebaiknya dipilih yang sebaik mungkin seperti menggunakan merek Belden Category 5 (CAT 5).</li></ul><p class="MsoNormal">Masih banyak lagi turunan UTP ini, karena pada hari ini telah dikembangkan berbagai teknologi yang mengarah pada kecepatan 1-10Gbps menggunakan UTP, LAN dimasa mendatang kecepatannya bukan main, bahkan mengalahkan kecepatan CPU (prosesor) yang ada pada hari ini.</p><span><br /></span><h2>Sambungan LAN secara praktis</h2><p class="MsoNormal"><img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image004.jpg" shapes="_x0000_s1028" align="left" height="265" hspace="12" width="324" /></p><p class="MsoNormal">:Pada hari ini, LAN umumnya dibangun menggunakan sebuah Hub sebagai sentral yang terhubung ke masing-masing PC melalui kabel Unshielded Twisted Pair (UTP). Walaupun tampaknya seperti sebuah topologi Star, pada dasarnya topologi ini merupakan topologi Bus yang terletak pada Hub-nya.</p><p class="MsoNormal">Untuk meningkatkan kinerja (performance) jaringan, khususnya bagi rekan-rekan yang akan membangun fasilitas untuk network game yang membutuhkan reaksi cepat antar PC yang terkait di jaringan, saya sangat menyarankan untuk menggantikan Hub dengan switch 100Mbps. Harganya memang agak mahal sekitar tiga (3) kali lebih mahal daripada Hub. </p><p class="MsoNormal">Switch juga dibutuhkan untuk jaringan LAN dengan PC di atas 10 buah agar kinerja (performance) jaringan tidak terlalu lambat.</p><p class="MsoNormal">Gambaran bentuk kabel <img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image006.gif" shapes="_x0000_s1029" align="left" height="411" hspace="12" width="281" /><span>Unshielded Twisted Pair (UTP) yang digunakan dalam LAN dapat dilihat dalam gambar terlampir. Kabel yang digunakan umumnya menggunakan standar 24 AWG atau dalam bahasa pasarnya menggunakan UTP CAT 5 terutama bagi anda yang ingin memperoleh performance yang baik. Dalam proses instalasi dibutuhkan sepasang konektor RJ-45 dan RJ-45 crimp tool untuk memasangkan kabel ke konektornya.<span> </span>Mohon diperhatikan bahwa tidak ada persilangan (cross) antar kaki-kaki konektor, artinya kaki 1 terhubung ke kaki 1 di konektor RJ-45 yang lainnnya dst. Mohon di perhatikan pemilihan kabel yang digunakan agar twist kabel UTP-nya tetap terjaga dengan baik.</span></p><h2>Instalasi Card Ethernet</h2><p class="MsoNormal"><span>Setelah sambungan fisik perkabelan telah selesai lakukan, langkah selanjutnya adalah instalasi card ethernet di PC dan menset sistem operasi agar mengenali card yang kita passang. Dalam bahasa sehari-hari di toko komputer, Card Ethernet sering di sebut sebagai LAN Card.</span></p><p class="MsoNormal"><span>Bagi para pengguna PC yang menggunakan operating system Windows98 saat ini sudah sangat mudah sekali untuk mengkaitkan sebuah PC ke jaringan menggunakan kartu Ethernet. Hal ini terutama karena kemudahan teknologi Plug-n-Play yang digunakan oleh Windows. Cara sederhana yang perlu dilakukan untuk menginstalasi Card Ethernet adalah dengan meng-klik secara berurutan</span></p><p class="MsoNormal"><span>Setting </span><span><span>à</span></span><span> Control Panel </span><span><span>à</span></span><span> Add New Hardware</span></p><p class="MsoBodyTextIndent"><img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image008.jpg" shapes="_x0000_s1027" align="left" height="324" hspace="12" width="442" />Selanjutnya kita bisa meminta komputer memilih secara otomatis kartu ethernet yang baru dipasang atau kita sendiri yang memilih driver kartu ethernet mana yang akan digunakan. Proses pemilihan tersebut relatif sederhana, dalam menu “Add New Hardware” telah disediakan tipe perangkat lunak apa yang ingin kita tambahkan. Tampak pada gambar, kita dapat memilih berbagai tipe perangkat lunak antarmuka yang ingin digunakan. Kartu Ethernet ada pada kategori network adapters.</p><span><br /></span><p class="MsoNormal"><img src="file:/C:/DOCUME~1/smkwhd/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image010.jpg" shapes="_x0000_s1030" align="left" height="323" hspace="12" width="442" /><span>Setelah di klik ikon network adapters maka akan tampil daftar berbagai pembuat kartu ethernet yang banyak dipasaran. Sebagai contoh pada gambar dipilih Compex yang memiliki beberapa jenis kartu. Jika ternyata jenis yang kita miliki tidak terdapat dalam daftar maka kita dapat mengambil driver kartu ethernet-nya dari disket yang tersedia oleh pabrik.</span></p><p class="MsoNormal"><span>Setelah langkah ini selesai langkah selanjutnya adalah menset jaringan IntraNet biasanya mengunakan keluarga IP 192.168.x.x atau 10.x.x.x agar seluruh komputer dapat berbicara satu dengan lainnya.</span></p>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-5517378544077104812008-08-03T21:15:00.000-07:002008-08-03T21:18:13.525-07:005. Aturan pengkabelan<div class="snap_preview"><p><strong>1.aturan pengklabelan<br /></strong></p><p><b><i><span lang="EN-US">Desain LAN</span></i></b> </p><p class="MsoNormal"><b><i><span lang="EN-US">1.1 Metode Perencanaan LAN</span></i></b></p><p class="abodytext"><i><span lang="EN-GB">Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar.</span></i></p><p class="abodytext"><i><span lang="EN-GB">Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang.</span></i></p><p class="abodytext"><i><span lang="EN-GB">Metode perencanaan LAN meliputi :</span></i></p><p class="abodytext"><span lang="EN-GB"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-GB">Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.</span></i></p><p class="abodytext"><span lang="EN-GB"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-GB">Pengalokasian IP address dengan subnetting.</span></i></p><p class="abodytext"><span lang="EN-GB"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-GB">Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.</span></i></p><p class="abodytext"><span lang="EN-GB"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-GB">Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam perkembangan jaringan. </span></i></p><p class="MsoNormal"><b><i><span lang="EN-US">2.2<span> </span>Pengalokasian IP Address</span></i></b></p><p class="MsoBodyText"><i><span lang="EN-US">Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (<a href="http://www.internic.net/">http://www.internic.net</a>) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :</span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan</span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen <b>A</b></span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen <b>B</b></span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Ip address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit <b>X</b></span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">dsb.</span></i></p><p class="MsoBodyText"><i><span lang="EN-US">Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin. </span></i></p><p class="MsoBodyText"><i><span lang="EN-US">Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.<span> </span></span></i></p><p class="MsoBodyText"><i><span lang="EN-US">Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0 sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :</span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.</span></i></p><p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer. </span></i></p><p class="MsoBodyText"><i><span lang="EN-US">Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :</span></i></p><p class="MsoListBullet"><i><span lang="EN-US">Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir). </span></i><i><span lang="SV">Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host.</span></i></p><p class="MsoListBullet"><i><span lang="SV">Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(<b>0-127</b>), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(<b>128-255</b>). </span></i></p><p class="MsoBodyText" align="center"><i><span lang="EN-US"><img src="file:/C:/DOCUME~1/ADMINI~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" shapes="_x0000_i1025" border="0" height="153" width="481" /></span></i></p><p class="MsoBodyText" align="center"><i><span lang="EN-US">Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen</span></i></p><p class="MsoListBullet"><i><span lang="EN-US">Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit pertama ( 2<sup>3</sup> = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32 (=2<sup>5</sup>) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel 2-4 berikut :</span></i></p><p class="MsoBodyText"><i><span lang="EN-US"><img src="file:/C:/DOCUME~1/ADMINI~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image004.gif" shapes="_x0000_i1026" border="0" height="308" width="470" /></span></i></p><p class="MsoNormal"><b><i><span lang="EN-US">Studi Kasus :</span></i></b></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider)<span> </span>167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host mendapat alokasi IP asli)</span></i></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Subnet yang harus dibuat</span></i></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Network address</span></i></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Broadcast address</span></i></p><p class="MsoNormal"><b><i><span lang="EN-US">Penyelesaian :</span></i></b></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau 255.255.255.240.</span></i></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Terdapat network address sbb :</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10000000</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10010000</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10100000</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10110000</span></i></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span>§<span> </span></span></span><i><span lang="EN-US">Terdapat broadcast address sbb:</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10001111 = 167.205.9.143</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10011111 = 167.205.9.159</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10101111 = 167.205.9.175</span></i></p><p class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">167.205.9.10111111 = 167.205.9.191</span></i></p><p><strong>Local Area Network (LAN)</strong></p><p>Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah LAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur LAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :</p><ul><li>Repeater</li><li>Bridge</li><li>Hub</li><li>Switche</li><li>Router</li></ul><p><strong>Repeater/Penguat</strong></p><p>Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.</p><p><strong>Hub</strong></p><p><img src="http://mudji.net/press/wp-content/uploads/2006/06/hub.thumbnail.gif" alt="hub.gif" align="left" />Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.</p><p><strong>Bridge</strong></p><p><img src="http://mudji.net/press/wp-content/uploads/2006/06/bridge.thumbnail.gif" alt="bridge.gif" align="left" />Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan.</p><p><strong>Switch</strong></p><p><img src="http://mudji.net/press/wp-content/uploads/2006/06/ethernetswitch.thumbnail.gif" alt="ethernetswitch.gif" align="left" />Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.</p><p><strong>Router</strong></p><p><img src="http://mudji.net/press/wp-content/uploads/2006/06/router.thumbnail.gif" alt="router.gif" align="left" />Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.</p><p><em><strong>(Cremping Kabel LAN Dengan Konektor RJ-45)</strong></em></p><p>A. Tujuan.<br />Memahami dan dapat memasangkan kepala konektor RJ 45 ke kabel UTP 8 serat,<br />yang nantinya akan digunakan untuk membangun struktur jaringan yang<br />menghubungkan 2 komputer atau lebih.<br />B. Alat dan Bahan<br />a) Kabel UTP 8 serat (4 twisted pair)<br />b) Konektor RJ 45.<br />c) Tang Cremping<br />d) Gunting<br />e) LAN Tester<br />C. Landasan Teori<br />Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat<br />jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.<br />Tujuan dari jaringan komputer adalah:<br />· Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori,<br />harddisk<br />· Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting<br />· Akses informasi: contohnya web browsing<br />Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer<br />meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut<br />klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini<br />disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi<br />jaringan komputer.<br />Sebagai salah satu media penghubung jaringan kita dapat menggunakan kabel. Pada<br />kenyataanya terdapat beberapa kabel yang digunakan untuk membangun jaringan<br />komputer. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :<br />a) Kabel Twisted Pair<br />Jenis kabel ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Unshielded Twisted Pair(UTP)<br />dan Shielded Twisted Pair(STP).<br />b) Kabel Koaksial<br />Jenis kabel ini dibedakan juga mejadi 2 jenis, yaitu Thicknet dan Thinnet.<br />c) Kabel Fiber Optik.<br />Diantara berbagai jenis teknologi kabel tersebut yang paling popular digunakan pada<br />sistem jaringan LAN adalah jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), sehingga pada<br />praktikum kali ini akan difokuskan pada teknologi kabel UTP ini.<br />Unshielded Twisted Pair (UTP)<br />UTP terdiri minimal dari sepasang kabel tembaga terisolasi dan dipilin, sesuai dengan<br />namanya Inshielded, tiap pasang kabel tersebut tidak memiliki pelindung. Di Amerika<br />Utara kabel UTP paling banyak digunakan untuk sistem jaringan telepon.<br />Label UTP terbagi menjadi lima kategori yaitu :<br />a) Kategori 1<br />Jenis Kategori ini yang biasa digunakan pada kabel telepon tradisional yang<br />mampu membawa sinya voice tetapi tidak dapat membawa sinyal data.<br />b) Kategori 2<br />Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepata<br />maksimal 4 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).<br />c) Kategori 3<br />Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan<br />maksimal 10 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).<br />d) Kategori 4<br />Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan<br />maksimal 16 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).<br />e) Kategori 5<br />Jenis ini merupakan kabel UTP yang dapat mentransfer data dengan kecepatan<br />maksimal 100 Mbps. Terdiri dari 4 twisted pair ( 8 serat kabel yang terpilin).<br />Dari kelima kategori kabel UTP tersebut, UTP kategori 3 sampai 5 yang banyak<br />digunakan dalam sistem komputer. Sedangkan kategori 1 dan 2 banyak digunakan<br />untuk keperluan jaringan telepon. Untuk menghubungkan kabel ke PC atau HUB, kita<br />dapat menggunakan jack dan konektor RJ-45, sebuah konektor berisi 8pin.<br />Sedangkan untuk sistem jaringan kabel kategori 1 dan 2 menggunakan konektor jenis<br />RJ-11. Kabel UTP relative lebih murah. Tetapi jenis kabel ini memiliki kekurangan<br />yaitu CrossTalk , dimana sinyal-sinyal dari sebuah jalur dapat bercampur dengan jalur<br />lainya.<br />Proses pemasangan konektor RJ-45 ke kabel UTP 4 twisted pair sering disebut<br />sebagai proses cremping. Proses pemasanganya dapat menggunakan bantuan tang<br />creamping yang dijual dipasaran dengan harga bervariasi tergantung kualitasnya.<br />D. Analisa<br />Cremping adalah proses pemasangan konekstor RJ 45 ke kabel UTP 8 serat. Kabel<br />UTP berkonektor RJ 45 inilah yang nantinya akan digunakan untuk membangun<br />jaringan komputer bersama-sama dengan Ethernet Card, Hub, Switch dan devicedevice<br />jaringan lainnya. Proses Cremping dilakukan harus dengan menggunakan<br />bantuan tang cremping. Menurut cara penyambungannya, pembuatan kabel LAN<br />UTP ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu :<br />a) Penyambungan Secara Straight-through (langsung)<br />Adapun urutan warna kabel penyambungannya secara standard adalah sebagai<br />berikut :<br />Ujung Kabel<br />PH H PO B PB O PC C<br />PH H PO B PB O PC C<br />Ujung Kabel yang lain<br />Bentuk penyambungan seperti ini digunakan jika bermaksud menghubungkan<br />antara :<br />i) Port Ethernet Router dengan Port Ethernet yang ada di HUB.<br />ii) Port Ethernet Router dengan Port Ethernet yang ada di Switch<br />iii) Ethernet Card yang ada di PC dengan Port Ethernet yang ada di HUB<br />iv) . Ethernet Card yang ada di PC dengan Port Ethernet yang ada di Switch.<br />Prinsip kerja penyambungannya adalah sebagai berikut :<br />HUB / Switch Server / Router<br />Pin Label Label Pin<br />1 RD+ TD+ 1<br />2 RD- TD- 2<br />3 TD+ RD+ 3<br />4 NC NC 4<br />5 NC NC 5<br />6 TD- RD- 6<br />7 NC NC 7<br />8 NC NC 8<br />b) Penyambungan Secara Cross-Over<br />Adapun urutan warna kabel penyambungannya secara standard adalah sebagai<br />berikut :<br />Ujung Kabel<br />PH H PO B PB O PC C<br />PO O PH B PB H PC C<br />Ujung Kabel yang lain<br />Prinsip kerja penyambungannya adalah sebagai berikut :<br />HUB / Switch Server / Router<br />Pin Label Label Pin<br />1 RD+ TD+ 1<br />2 RD- TD- 2<br />3 TD+ RD+ 3<br />4 NC NC 4<br />5 NC NC 5<br />6 TD- RD- 6<br />7 NC NC 7<br />8 NC NC 8<br />Bentuk penyambungan seperti ini digunakan jika bermaksud menghubungkan<br />antara :<br />i) Switch dengan Switch<br />ii) HUB dengan Switch<br />iii) HUB dengan HUB.<br />iv) Router dengan Router.<br />v) PC dengan PC secara langsung.<br />Adapun Langkah-langkah dalam melakukan Cremping kabel UTP 8 serat dengan RJ<br />45 adalah sebagai berikut :<br />a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.<br />b) Tentukan jenis penyambungan yang akan kita buat, apakah menggunakan<br />Straight-trough ataukah Cross-Over.<br />c) Potong ujung kabel UTP secara rata dengan menggunakan gunting ataupun tang<br />cremping.<br />d) Kelupas pelindung (shield) kabel UTP sepanjang kurang lebih 1.5 cm.<br />e) Susun serat kabel menurut urutan warna kabel sesuai aturan standard<br />penyambungan yang berlaku.<br />f) Potong kembali ujung kedelapan serat sehingga panjangnya benar-benar sama<br />dengan menggunakan gunting ataupun tang cremping.<br />g) Pasangkan konektor RJ 45 ke ujung kabel UTP yang telah kita siapkan tersebut<br />hingga benar-benar masuk dan ujung-ujung serat kabel berada di bawah tembagatembaga<br />penjepit.<br />h) Dengan bantuan tang cremping, kunci konektor RJ 45 ke kabel UTP yang telah<br />kita buat. Pastikan tembaga konektor penjepit bernar-benar masuk pada tiap-tiap<br />serat kabel.<br />i) Uji dengan menggunakan LAN Tester.<br />E. Kesimpulan<br />a) Proses pemasangan konektor RJ45 ke Kabel UTP 8 serat disebut proses<br />Cremping.<br />b) Proses Cremping harus menggunakan bantuan alat minimal tang Cremping.<br />c) Pembuatan kabel jaringan lewat proses cremping ini dapat kita test<br />keberhasilannya dengan menggunakan alat yang disebut LAN Tester. Prinsip<br />kerja LAN Tester adalah mengecek koneksi/ sambungan antar serat-serat kabel<br />UTP. Jika koneksi antar serat kabel yang bersangkutan berhasil maka indicator<br />LED pada LAN Tester akan menyala nomer sesuai penyambungan.<br />d) Pada prinsipnya penyambungan kabel jaringan dengan kabel UTP 8 serat<br />berkonektor RJ45 memiliki 2 cara yaitu Straight-trough dan Cross-Over.<br />e) Tingkat keberhasilan pembuatan kabel jaringan ini dipengaruhi antara lain :<br />kondisi kabel, kondisi konektor, ketepatan penusukan tembaga RJ45 ke serat<br />kabel UTP dan ketelitian dalam penentuan urutan kabel.</p><p><a href="http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://dedenthea.files.wordpress.com/2007/08/kabel3.jpg&imgrefurl=http://erliabandel.blogspot.com/2007_11_01_archive.html&h=460&w=732&sz=35&hl=id&start=9&um=1&tbnid=Oc7XCIemBedthM:&tbnh=89&tbnw=141&prev=/images%3Fq%3Dcara%2Bmelakukan%2Bpenyambungan%2Bdengan%2Blan%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN"><img src="http://tbn0.google.com/images?q=tbn%3AOc7XCIemBedthM%3Ahttp%3A%2F%2Fdedenthea.files.wordpress.com%2F2007%2F08%2Fkabel3.jpg&w=145&h=92" alt="" height="92" width="145" /></a><a href="http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://smpgandhi.files.wordpress.com/2007/08/lan.jpg&imgrefurl=http://smpgandhi.wordpress.com/tik-9-bab-1/&h=170&w=348&sz=18&hl=id&start=5&um=1&tbnid=kDjiWjbd-6O-HM:&tbnh=59&tbnw=120&prev=/images%3Fq%3Dcara%2Bmelakukan%2Bpenyambungan%2Bdengan%2Blan%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN"><img src="http://tbn0.google.com/images?q=tbn%3AkDjiWjbd-6O-HM%3Ahttp%3A%2F%2Fsmpgandhi.files.wordpress.com%2F2007%2F08%2Flan.jpg&w=184&h=94" alt="" height="94" width="184" /></a><a href="http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://smpgandhi.files.wordpress.com/2007/08/wan.jpg&imgrefurl=http://smpgandhi.wordpress.com/tik-9-bab-1/&h=1053&w=1885&sz=96&hl=id&start=6&um=1&tbnid=POyxYULbC0LFFM:&tbnh=84&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Dcara%2Bmelakukan%2Bpenyambungan%2Bdengan%2Blan%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN"><img src="http://tbn0.google.com/images?q=tbn%3APOyxYULbC0LFFM%3Ahttp%3A%2F%2Fsmpgandhi.files.wordpress.com%2F2007%2F08%2Fwan.jpg&w=163&h=94" alt="" height="94" width="163" /></a><a href="http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://zulidamel.files.wordpress.com/2007/10/adsl.jpg&imgrefurl=http://zulidamel.wordpress.com/2007/09/17/perangkat-keras-jaringan-komputer/&h=300&w=256&sz=12&hl=id&start=19&um=1&tbnid=f8lBoVvKFzJzkM:&tbnh=116&tbnw=99&prev=/images%3Fq%3Dcara%2Bmelakukan%2Bpenyambungan%2Bdengan%2Blan%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN"><img src="http://tbn0.google.com/images?q=tbn%3Af8lBoVvKFzJzkM%3Ahttp%3A%2F%2Fzulidamel.files.wordpress.com%2F2007%2F10%2Fadsl.jpg&w=106&h=95" alt="" height="95" width="106" /></a></p></div><p class="clear"><strong><a href="http://stavolni.wordpress.com/2008/06/11/cara-penyambungan-komputer-dengan-lan/#respond">Make a Comment</a></strong></p>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-48365220342993042712008-08-03T21:12:00.000-07:002008-08-03T21:15:31.350-07:006. Kegunaan IP dan Subnetmask<h1 class="style22">Mengenal Internet Protokol ( IP ) </h1><h4 class="style5">Oleh <span class="style23">Kurniawan Widiyanto</span> </h4><h4><em><strong> LabKomp SMK PGRI Pandaan </strong></em></h4><h4><em><strong> Januari 2005</strong></em></h4><h1 class="style22">Definisi </h1><p> IP merupakan sebuah alamat host yang terdiri dari angka decimal 32 bit yang dipisahkan 3 titik tiap 8 bit nya, atau bisa dikatakan terdiri dari 4 oktet dan tiap oktetnya dipisahkan oleh titik. IP terdiri N (netid) dan H (host).<br /> Contoh : 199.168.100.50 (N.N.N.H) (oktet1.oktet2.oktet3.oktet4)</p><table align="left" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="300"><tbody><tr><th scope="col"><div align="center">N</div></th><th scope="col"><div align="center">N</div></th><th scope="col"><div align="center">N</div></th><th scope="col"><div align="center">H</div></th></tr><tr><td><div align="center">199</div></td><td><div align="center">168</div></td><td><div align="center">100</div></td><td><div align="center">50</div></td></tr><tr><td><div align="center">Oktet 1 </div></td><td><div align="center">Oktet 2 </div></td><td><div align="center">Oktet 3 </div></td><td><div align="center">Oktet 4 </div></td></tr></tbody></table><h1 class="style22">Kelas IP</h1><p>IP dibagi menjadi 4 berdasarkan kelas untuk memanagemant / mengetahui mana jaringan kecil dan mana jaringan yang besar </p><table bgcolor="#e0eced" border="1" bordercolor="#000000" width="700"><tbody><tr class="feature" bgcolor="#f5c9f5" valign="middle"><th scope="col" width="38">Kelas</th><th scope="col" width="83">Biner Oktet Awal </th><th scope="col" width="74">Dec Oktet Awal </th><th scope="col" width="52">N / H </th><th scope="col" width="78">Jumlah Netid </th><th scope="col" width="78">Jumlah Host </th><th scope="col" width="91">Golongan Jaringan </th><th scope="col" width="154">Contoh</th></tr><tr class="feature" bgcolor="#fbeafd"><td align="center" valign="middle">A</td><td>0</td><td align="center">0 - 126 </td><td align="center">N.H.H.H</td><td align="right">126</td><td align="right">16.277.214</td><td align="center">Besar</td><td><div align="center">10.10.10.100</div></td></tr><tr class="feature" bgcolor="#fbeafd"><td align="center" valign="middle">B</td><td>10000000</td><td align="center">128 - 191 </td><td align="center">N.N.H.H</td><td align="right">16.384</td><td align="right">65.543</td><td align="center">Sedang</td><td><div align="center">172.16.100.200</div></td></tr><tr class="feature" bgcolor="#fbeafd"><td align="center" valign="middle">C</td><td>11000000</td><td align="center">192 - 223 </td><td align="center">N.H.H.H</td><td align="right">2.097.152</td><td align="right">254</td><td align="center">Kecil</td><td><div align="center">192.168.200.254</div></td></tr><tr class="feature" bgcolor="#fbeafd"><td align="center" valign="middle">D</td><td>11100000</td><td align="center">224 - 149 </td><td align="center"></td><td></td><td></td><td align="center">Multicast</td><td></td></tr><tr class="feature" bgcolor="#fbeafd"><td align="center" valign="middle">E</td><td>11110000</td><td align="center">150 - 255 </td><td></td><td></td><td></td><td align="center">Reserved</td><td></td></tr></tbody></table><h1 class="style22">Jenis IP </h1><ol><li> IP dibedakan menjadi 2 yaitu : <br /><strong>IP Privat</strong> adalah IP yang bisa digunakan hanya sebatas local area saja </li><dl><dt>alamat tersebut adalah :</dt></dl><ul><li> Kelas A : 10.0.0.1 - 10.255.255.254</li><li>Kelas B : 172.16.0.1 - 172.31.255.254</li><li>Kelas C : 192.168.0.1 - 192.168.255.254</li></ul><li><br /></li><strong>IP Public</strong> adalah IP yang dapat digunakan oleh khalayak umum (publik) sehingga bisa diakses dari manapun (internet) </ol><h1 class="style22">Subnet Mask </h1><p>Merupakan tehnik untuk mengambil bit dari field/oktet hostid agar terbentuk suatu alamat jaringan netid / subnetid.<br />Subnet mask sama seperti halnya IP yaitu terdiri dari 32 bit. Angka digit 1 (satu) pada subnet mask menunjukkan bahwa bit tersebut adalah bagian dari netid (alamat jaringan) sedangkan Angka digit 0 menunjukkan bagian hostid (alamat host)</p><h1 class="style22">Subnet Mask Default</h1><p>Subnet mask harus diberikan saat sebuah jaringan / saat IP dikonfigurasikan, walaupun tidak ada subnetting yang dipergunakan. Subnet mask default adalah sebagai berikut</p><table bgcolor="#ece9d8" border="1" width="536"><tbody><tr bgcolor="#cfd6c0"><th scope="col" width="41">Kelas</th><th scope="col" width="100">Subnet Mask </th><th scope="col" bgcolor="#cfd6c0" width="245">Dalam Bentuk Biner</th><th scope="col" bgcolor="#cfd6c0" width="122">Jumlah bit</th></tr><tr><td><div align="center">A</div></td><td>255.0.0.0</td><td>11111111.00000000.00000000.00000000</td><td><div align="center">8 bit </div></td></tr><tr><td><div align="center">B</div></td><td>255.255.0.0</td><td>11111111.11111111.00000000.00000000</td><td><div align="center">16 bit </div></td></tr><tr><td><div align="center">C</div></td><td>255.255.255.0</td><td>11111111.11111111.11111111.00000000</td><td><div align="center">24 bit </div></td></tr></tbody></table><p>Subnet mask ditentukan dengan memberikan nilai 1 pada bit yang bersesuaian dengan field / oktet Netid pada alamat kelas tersebut. contoh 255.0.0.0 adalah subnet mask yang salah bila digunakan untuk IP address kelas C. jadi kalau kita menggunakan IP kelas C, maka subnet mask yang kita gunakan adalah 255.255.255.0 </p><h1 class="style22">Subnetting</h1><p>subnetting merupakan mekanisme untuk menggunakan beberapa bit dalam field / oktet hostid sebagai sebuah subnetid. Jadi bisa dikatakan sebuah ip (host ) diambil untuk digunakan sebagai subnetid / sub jaringan<br /> Tanpa subnetid (hanya menggunakan subnet mask default) Sebuah IP diinterpretasikan menjadi dua field yaitu : netid + hostid<br /> dengan adanya subnetid maka interpretasinya menjadi 3 field yaitu : netid + subnetid + hostid</p><p>Delapan subnet mask umum yang sering digunakan :</p><table bgcolor="#d5e9c7" border="1" width="388"><tbody><tr bgcolor="#b1e7c2"><th scope="col" width="112">Biner</th><th scope="col" width="94">Desimal</th><th scope="col" width="160">Keterangan</th></tr><tr><td><div align="center">00000000</div></td><td><div align="center">0</div></td><td rowspan="8" valign="top">Yang digunakan untuk me-<br /> nentukan subnetid adalah dimulai dari decimal 128 - 254 </td></tr><tr><td><div align="center">10000000</div></td><td><div align="center">128</div></td></tr><tr><td><div align="center">11000000</div></td><td><div align="center">192</div></td></tr><tr><td><div align="center">11100000</div></td><td><div align="center">224</div></td></tr><tr><td><div align="center">11110000</div></td><td><div align="center">240</div></td></tr><tr><td><div align="center">11111000</div></td><td><div align="center">248</div></td></tr><tr><td><div align="center">11111100</div></td><td><div align="center">252</div></td></tr><tr><td><div align="center">11111110</div></td><td><div align="center">254</div></td></tr></tbody></table><p>Contoh untuk kelas C : </p><table bgcolor="#e5e5e5" border="1" width="589"><tbody><tr bgcolor="#cccccc"><th scope="col" width="116">Subnet Mask </th><th scope="col" width="373">Dalam Bentuk Biner</th><th scope="col" width="78">Jumlah bit </th></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.128</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.10000000</div></td><td><div align="center">25</div></td></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.192</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.11000000</div></td><td><div align="center">26</div></td></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.224</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.11100000</div></td><td><div align="center">27</div></td></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.240</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.11110000</div></td><td><div align="center">28</div></td></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.248</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.11111000</div></td><td><div align="center">29</div></td></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.252</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.11111100</div></td><td><div align="center">30</div></td></tr><tr><td><div align="center">255.255.255.254</div></td><td><div align="center">11111111.11111111.11111111.11111110</div></td><td><div align="center">31</div></td></tr></tbody></table><p>Jadi bila didapati penulisan IP seperti berikut :<br /> 192.168.0.100 / 25 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.255.128 (Kelas C)<br /> 192.168.0.100 / 24 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.255.0 (Kelas C)<br /> 172.20.150.150 / 18 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.192.0 (Kelas B)<br /> 172.20.150.150 / 16 maka subnet mask yang digunakan oleh ip tersebut adalah 255.255.0.0 (Kelas B) </p><h1 class="style22">Pembatasan Alamat IP</h1><p>Beberapa alamat IP mempunyai penggunaan khusus yang sudah ditentukan fungsi-fungsinya dan tidak boleh digunakan sebagai IP address. IP yang mempunyai kegunaan khusus ini sebagian orang mengatakan sebagai IP spesial.</p><p>Adapun IP yang mempunyai kegunaan khusus ini adalah :</p><ul><li>Netid dan hostid 0 (biner 00000000) difungsikan sebagai alamat jaringannya sendiri</li><li>Netid 127 (biner 01111111) digunakan sebagai IP Loopback. yang berfungsi memeriksa konfigurasi jaringan host. Paket atau pesan-pesan yang dikirimkan ke alamat ini tidak di kirim ke jaringan tatapi hanya dikembalikan lagi.</li><li>Hostid 255 semua binernya memiliki nilai 1 (11111111) difungsikan sebagai alamat broadcasting. yaitu bila suatu paket atau pesan dikirim ke alamat ini akan di kirimkan ke seluruh host dalam jaringan.</li></ul><h1 class="style22">Syarat menentukan/konfigurasi IP pada komputer</h1><p>Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengkofigurasi IP, agar komputer tersebut bisa saling berkomunikasi :</p><ol><li>Jangan menggunakan IP Khusus seperti yang telah disebutkan diatas <ul><li>Tidak boleh menggunakan netid / oktet pertama 0 (nol)<br /> Contoh :<strong> 0</strong>.10.10.200 atau <strong>0</strong>.168.12.95</li><li>Tidak boleh menggunakan hostid / oktet terakhir 0 (nol)<br /> Contoh : 10.10.10.<strong>0</strong> atau 192.168.12.<strong>0</strong></li><li>Tidak boleh menggunakan IP loopback<br /> Contoh : <strong>127</strong>.0.0.1 atau <strong>127</strong>.100.10.10 </li><li>Tidak boleh menggunakan hostid / oktet terakhir 255<br /> Contoh 192.168.255.<strong>255</strong> atau 192.168.10.<strong>255</strong> atau 10.10.10.<strong>255</strong></li></ul></li><li>Jangan menggunakan IP yang sama dengan IP host lain<br />Contoh : Komputer A IP nya 192.168.0.10 sedangkan Komputer B IP nya juga sama dengan IP Komputer A yaitu 192.168.0.10</li><li>Jangan menggunakan nama komputer yang sama satu dengan yang lain</li><li>Gunakan domain yang sama (untuk workgroup tidak harus sama)</li><li>Bagi pemula sebaiknya gunakan subnet mask default</li></ol><h1 class="style22">Menentukan Alamat Jaringan</h1><p>Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian Subnet mask dan subnetting bahwa subnet mask digunakan untuk memperoleh Alamat jaringan yang kita inginkan.<br /> Alamat jaringan bisa kita kalkulasikan antara IP address dengan Subnet mask menggunakan operator AND (&)</p><p>Sebelum kita melakukan kalkulasi, perlu kita ketahui karakteristik dari operator AND (&) tersebut. Operan AND (&) akan bernilai <strong>TRUE</strong> (biner 1) apabila keduanya bernilai <strong>TRUE</strong> </p><ul><li>Bila kedua nilai adalah<strong> TRUE</strong> maka hasilnya<strong>TRUE</strong> </li><li>Bila salah satu adalah<strong>TRUE</strong> dan yang lainnya <strong>FALSE</strong> maka hasilnya <strong>FALSE</strong></li><li>Bila kedua nilai adalah <strong>FALSE</strong> maka hasilnya adalah <strong>FALSE</strong></li></ul><p>Contoh :</p><table border="1" width="626"><tbody><tr><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" height="69" valign="top" width="150"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col">Biner</th><th scope="col">Ket</th></tr><tr><th scope="col">1</th><th scope="col">TRUE</th></tr><tr><th scope="col">1</th><th scope="col">TRUE</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top" width="150"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col">Biner</th><th scope="col">Ket</th></tr><tr><th scope="col">1</th><th scope="col">TRUE</th></tr><tr><th scope="col">0</th><th scope="col">FALSE</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" valign="top" width="150"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col">Biner</th><th scope="col">Ket</th></tr><tr><th scope="col">0</th><th scope="col">FALSE</th></tr><tr><th scope="col">1</th><th scope="col">TRUE</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top" width="161"><table bgcolor="#ece9d8" border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="43">Biner</th><th scope="col" width="97">Ket</th></tr><tr><th scope="col">0</th><th scope="col">FALSE</th></tr><tr><th scope="col">0</th><th scope="col">FASLE</th></tr></tbody></table></th></tr><tr><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" height="27" valign="top"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="70">1</th><th scope="col" width="70">TRUE</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="59">0</th><th scope="col" width="76">FALSE</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" valign="top"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="61">0</th><th scope="col" width="79"> FALSE </th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top"><table bgcolor="#ece9d8" border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="43">0</th><th scope="col" width="97">FALSE</th></tr></tbody></table></th></tr></tbody></table><br /><table border="1" width="626"><tbody><tr><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" height="69" valign="top" width="150"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col">Dec</th><th scope="col">Biner</th></tr><tr><th scope="col">8</th><th scope="col">1000</th></tr><tr><th scope="col">3</th><th scope="col">0011</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top" width="150"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col">Dec</th><th scope="col">Biner</th></tr><tr><th scope="col">3</th><th scope="col">0011</th></tr><tr><th scope="col">15</th><th scope="col">1111</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" valign="top" width="150"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col">Dec</th><th scope="col">Biner</th></tr><tr><th scope="col">55</th><th scope="col">0110111</th></tr><tr><th scope="col">65</th><th scope="col">1000001</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top" width="161"><table bgcolor="#ece9d8" border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="43">Dec</th><th scope="col" width="97">Biner</th></tr><tr><th scope="col">25</th><th scope="col">11001</th></tr><tr><th scope="col">10</th><th scope="col">01010</th></tr></tbody></table></th></tr><tr><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" height="27" valign="top"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="56">0</th><th scope="col" width="84">0000</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="58">3</th><th scope="col" width="82">0011</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#cfd6c0" valign="top"><table border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="41">1</th><th scope="col" width="93"> 0000001</th></tr></tbody></table></th><th scope="col" align="left" bgcolor="#ece9d8" valign="top"><table bgcolor="#ece9d8" border="0" width="150"><tbody><tr><th scope="col" width="43">8</th><th scope="col" width="97">01000</th></tr></tbody></table></th></tr></tbody></table><table border="0" width="708"><tbody><tr><th scope="col" width="702"><div align="left">Diketahui : </div></th></tr><tr><td><ul><li>IP = 192.168.32.212 / 24</li></ul></td></tr><tr><td><table border="0" width="687"><tbody><tr><th scope="col"><div align="left">Netid / Alamat Jaringannya dapat diketahui dengan menggunakan operan AND antara IP dg Subnet Mask :<span class="style11">192.168.32.0</span> </div></th></tr><tr><td align="left" height="85" valign="top"><table border="0" width="489"><tbody><tr><th scope="col" width="81"></th><th scope="col" width="114"><div align="left">Desimal</div></th><th scope="col" width="255"><div align="left">Biner</div></th><th scope="col" width="21"></th></tr><tr><td><div align="left">IP</div></td><td><strong>: </strong>192.168.32.<span class="style11">212</span></td><td>11000000.10101000.00100000.<span class="style11">11010100</span></td><td></td></tr><tr><td><div align="left">Subnet Mask </div></td><td><strong>:</strong> 255.255.255.<span class="style11">0 </span></td><td>11111111.11111111.11111111.<span class="style11">00000000</span></td><td>&</td></tr><tr><td>Netid adalah </td><td><strong>:</strong> 192.168.32<span class="style11">.0</span></td><td>11000000.10101000.00100000.<span class="style11">00000000</span></td><td></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></td></tr><tr><td></td></tr><tr><th scope="col"><div align="left"><p>Diketahui : </p></div></th></tr><tr><td><ul><li>IP = 192.168.5.190 / 28</li></ul></td></tr><tr><td><table border="0" width="687"><tbody><tr><th scope="col"><div align="left">Netid / Alamat Jaringannya adalah : <span class="style11">192.168.5.176</span> </div></th></tr><tr><td align="left" height="85" valign="top"><table border="0" width="493"><tbody><tr><th scope="col" width="82"></th><th scope="col" width="127"><div align="left">Desimal</div></th><th scope="col" width="244"><div align="left">Biner</div></th><th scope="col" width="22"></th></tr><tr><td><div align="left">IP</div></td><td><strong>:</strong> 192.168.5.<span class="style11">190</span></td><td> 11000000.10101000.00000101.<span class="style11">10111111</span> </td><td></td></tr><tr><td><div align="left">Subnet Mask </div></td><td><strong>:</strong> 255.255.255.<span class="style11">240</span></td><td>11111111.11111111.11111111.<span class="style11">11110000</span></td><td>&</td></tr><tr><td>Netid adalah </td><td><strong>:</strong> 192.168.5<span class="style11">.176</span></td><td>11000000.10101000.00000101.<span class="style11">10110000</span></td><td></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></td></tr><tr><td></td></tr></tbody></table><h1 class="style22">Mencari Jumlah Jaringan :</h1><table border="0" width="700"><tbody><tr><th scope="col"></th><th scope="col"></th><th scope="col"></th></tr><tr><td>Menggunakan RUMUS : </td><td align="left" valign="top"><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0001.gif" height="30" width="35" /> </td><td>dimana n adalah biner yg dimask ( <span class="style12">biner 1</span> ) pada field / oktet hostid </td></tr><tr><td></td><td></td><td></td></tr></tbody></table><h1 class="style22"> Mencari Jumlah Host/ Komputer Per Jaringan :</h1><table border="0" width="700"><tbody><tr><th scope="col"></th><th scope="col"></th><th scope="col"></th></tr><tr><td>Menggunakan RUMUS : </td><td align="left" valign="top"><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0002.gif" height="30" width="100" /> </td><td>dimana n adalah biner yg tidak dimask ( <span class="style21">biner 0</span> ) pada field / oktet hostid </td></tr><tr><td></td><td></td><td></td></tr></tbody></table><h1 class="style22"> Mencari Alamat Broadcast : </h1><table border="0" width="700"><tbody><tr><th scope="col"></th><th scope="col"></th><th scope="col"></th></tr><tr><td colspan="3">Cari dulu rentangnya dengan menggunakan RUMUS : </td></tr><tr><td></td><td align="left" valign="top"><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0001.gif" height="30" width="35" /> </td><td>dimana n adalah biner yg tidak dimask ( <span class="style21">biner 0</span> ) pada field / oktet hostid </td></tr><tr><td></td><td></td><td></td></tr></tbody></table><p><strong>EXAMPLE :</strong></p><table border="0" width="742"><tbody><tr><th scope="col" width="736"><div align="left">Diketahui : </div></th></tr><tr><td><ul><li>IP = 192.168.5.191 / 25</li></ul></td></tr><tr><td><table border="0" width="735"><tbody><tr><th scope="col" width="729"><div align="left">Jumlah jaringannya adalah 2 dan jumlah host perjaringan adalah 126 sedangkan alamat broadcastnya : 192.168.5.255</div></th></tr><tr><td align="left" height="85" valign="top"><table border="0" width="727"><tbody><tr><th scope="col" width="79"></th><th scope="col" width="105"><div align="center">Desimal</div></th><th scope="col" width="242"><div align="center">Biner</div></th><th scope="col" width="283"></th></tr><tr><td><div align="left">IP</div></td><td><strong>: </strong> 192.168.5.191</td><td> 11000000.10101000.00000101.10111111 </td><td></td></tr><tr><td><div align="left">Subnet Mask </div></td><td><strong>:</strong> 255.255.255.128</td><td> 11111111.11111111.11111111.<span class="style12">1</span><span class="style21">0000000 </span></td><td>&</td></tr><tr><td>Netid adalah </td><td><strong>:</strong> 192.168.5.128</td><td> 11000000.10101000.00000101.10000000 </td><td></td></tr><tr><td colspan="3"></td><td><span class="style11"><span class="style12">*Dimasking</span> <span class="style21"> *Tidak dimasking </span></span></td></tr><tr><td colspan="3"><div align="right"><strong>Jumlah jaringan</strong> dengan subnet mask 192.168.5.128 (25 bit) adalah </div></td><td><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0003.gif" height="30" width="163" /> </td></tr><tr><td colspan="3"></td><td></td></tr><tr><td colspan="3"><div align="right"><strong>Jumlah host</strong> perjaringan adalah </div></td><td><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0005.gif" height="30" width="257" /> </td></tr><tr><td colspan="4"><table border="0" width="706"><tbody><tr><th scope="col" width="189"></th><th scope="col" width="25"></th><th scope="col" width="474"></th></tr><tr><td>Dengan menggunakan <strong>rentang</strong></td><td><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0001.gif" height="21" width="26" /></td><td> maka di ketahui rentangnya adalah 128 yaitu 0 - 127 dan 128 - 255 </td></tr></tbody></table></td></tr><tr><td colspan="4"><div align="left"><p>Jadi Jaringan 192.168.5.0 broadcastnya adalah 192.168.5.127<br /> Sedangkakan IP 192.168.5.191 <strong>alamat jaringannya</strong> adalah 192.168.5.128 dengan <strong>alamat broadcastnya</strong> yaitu 192.168.5.255 </p></div></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></td></tr><tr><td></td></tr><tr><td></td></tr><tr><th scope="col"><div align="left"><p>Diketahui : </p></div></th></tr><tr><td><ul><li>IP = 192.168.5.190 / 28</li></ul></td></tr><tr><td><table border="0" width="704"><tbody><tr><th scope="col" width="698"><div align="left">Netid / Alamat Jaringannya adalah : <span class="style11">192.168.5.176</span> </div></th></tr><tr><td align="left" height="85" valign="top"><table border="0" width="702"><tbody><tr><th scope="col" width="79"></th><th scope="col" width="109"><div align="left">Desimal</div></th><th scope="col" width="236"><div align="left">Biner</div></th><th scope="col" width="260"></th></tr><tr><td><div align="left">IP</div></td><td><strong>:</strong> 192.168.5.190</td><td> 11000000.10101000.00000101.10111111 </td><td></td></tr><tr><td><div align="left">Subnet Mask </div></td><td><strong>:</strong> 255.255.255.240</td><td>11111111.11111111.11111111.<span class="style11"><span class="style12">1111</span><span class="style21">0000</span></span></td><td>&</td></tr><tr><td>Netid adalah </td><td><strong>:</strong> 192.168.5.176</td><td>11000000.10101000.00000101.10110000</td><td></td></tr><tr><td colspan="3"></td><td><span class="style11"><span class="style12">*Dimasking</span> <span class="style21"> *Tidak dimasking </span></span></td></tr><tr><td colspan="3"><div align="right"><strong>Jumlah jaringan</strong> dengan subnet mask 255.255.255.240 (28 bit) adalah</div></td><td><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0007.gif" height="30" width="163" /> </td></tr><tr><td colspan="3"></td><td></td></tr><tr><td colspan="3"><div align="right"><strong>Jumlah host </strong>perjaringan </div></td><td><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0006.gif" height="30" width="257" /> </td></tr><tr><td colspan="4"><table border="0" width="709"><tbody><tr><th scope="col" width="436"><br /></th><th scope="col" width="171"></th><th scope="col" width="88"></th></tr><tr><td><div align="right"><strong>Rentangnya</strong> adalah </div></td><td><img src="http://smkpgri.awardspace.com/modul_bebas/ip_clip_image002_0007.gif" height="30" width="163" /></td><td></td></tr><tr><td></td><td></td><td></td></tr><tr><td colspan="2" height="19" valign="top"><div align="right"><p>Sehingga kita juga bisa mengetahui 16 alamat jaringan dan alamat broadcast yang lain</p><p align="left">Jadi <strong>Alamat broadcast</strong> dari IP192.168.5.190 adalah 192.168.5.191 </p></div></td><td><table align="left" bgcolor="#ece9d8" border="1"><tbody><tr bgcolor="#cccccc"><th scope="col" bgcolor="#cfd6c0" width="63"><div align="center">Netid</div></th><th scope="col" bgcolor="#cfd6c0" width="58">broadcast</th></tr><tr><td><div align="center">0</div></td><td><div align="center">15 </div></td></tr><tr><td><div align="center">16</div></td><td><div align="center">31 </div></td></tr><tr><td><div align="center">32</div></td><td><div align="center">47 </div></td></tr><tr><td><div align="center">48</div></td><td><div align="center">63 </div></td></tr><tr><td><div align="center">64</div></td><td><div align="center">79 </div></td></tr><tr><td><div align="center">80</div></td><td><div align="center">95 </div></td></tr><tr><td><div align="center">96</div></td><td><div align="center">111 </div></td></tr><tr><td><div align="center">112</div></td><td><div align="center">127 </div></td></tr><tr><td><div align="center">128</div></td><td><div align="center">143 </div></td></tr><tr><td><div align="center">144</div></td><td><div align="center">159 </div></td></tr><tr><td><div align="center">160</div></td><td><div align="center">175 </div></td></tr><tr><td><div class="style11" align="center"><strong>176</strong></div></td><td><div class="style11" align="center"><strong>191 </strong></div></td></tr><tr><td><div align="center">192</div></td><td><div align="center">207 </div></td></tr><tr><td><div align="center">208</div></td><td><div align="center">223</div></td></tr><tr><td><div align="center">224</div></td><td><div align="center">239 </div></td></tr><tr><td><div align="center">240</div></td><td><div align="center">255 </div></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-5771709459979594492008-08-03T21:10:00.000-07:002008-08-03T21:12:16.191-07:007. Pemberian nomor IP dan subnetmask<h1 class="heading1">IP Addressing</h1><hr /><br /><h2 class="heading2">Introduction</h2><br /><div class="smalltext"> This section looks at IP addressing, subnet masking, Private and Special addresses. Examples are provided to illustrate the methodology when setting up an IP network addressing scheme. We also look at Wildcard masks and Directed Broadcasts. </div><br /><h2 class="heading2">IP Address Classes</h2><br /><div class="smalltext"> Unique IP (Internet Protocol) addresses are assigned to each physical connection of a device to a network, therefore if a device (host) has more than one connection to a network or networks, then it will have more than one IP address. </div><br /><div class="smalltext"> An IP address is represented as four decimal integers, with each integer corresponding to one byte this means an IP address is 32 bits long as per the following example:- </div><pre class="programtext">162. 146. 93. 14 dotted decimal<br />10100010. 10010010. 01011101. 00001110 binary<br /></pre><div class="smalltext"> IP addresses are divided into two parts, a Network ID and a Host ID each of which can be of varying bit lengths but always making 32 bits altogether. </div><br /><div class="smalltext"> Hint:- Use the Windows calculator to convert binary to decimal and vice versa. </div><br /><div class="smalltext"> There are five primary classes of IP addresses and it is the high order 3 bits of the address which identify the class as shown below:- </div><pre class="programtext"> First Octet Example Network Host<br />Class A 0xxxxxxx 1-127 25.234.45.0 1<br />Class B 10xxxxxx 128-191 140.250.43.0 1<br />Class C 110xxxxx 192-223 192.2.3.0 1<br />Class D 1110xxxx 224-239 232.56.4.0 1<br />Class E 11110000 240-254 242.5.7.0 1<br /></pre><div class="smalltext"><u><b>Class A addresses</b></u> contain 7 bits in the network portion giving 2<sup>7</sup> - 2 = 126 possible networks since all 1's and all 0's are not allowed. Consequently 24 bits remain for the host portion allowing a total of 2<sup>24</sup> - 2 = 16,777,214 hosts. <b>127.0.0.0/8</b> is reserved for loopback address purposes where just 127.0.0.1 is used normally. The address <b>255.255.255.255</b> is used as broadcast addresses and <b>0.0.0.0</b> as a default route address, meaning any network. The address 0.0.0.0 is sometimes used by hosts that have yet to receive an IP address e.g. a DHCP Client awaiting an address from the DHCP server. </div><br /><div class="smalltext"><u><b>Class B addresses</b></u> contain 14 bits in the network portion allowing 2<sup>14</sup> - 2 = 16,384 possible networks, and 16 bits for the host portion allowing a possible total number of 2<sup>16</sup> - 2 = 65,534 hosts. </div><br /><div class="smalltext"><u><b>Class C addresses </b></u>contain 21 bits for the network portion giving a possible total of 2<sup>21</sup> - 2 = 2,097,152 networks, and 8 bits for the host portion giving a possible 2<sup>8</sup> - 2 = 254 hosts. </div><br /><div class="smalltext"> Class D addresses are used for multicasting and Class E addresses are used in research. </div><br /><div class="smalltext"> Historically, a company may have been allocated just one Class A, B or C IP address by the Network Information Centre (NIC). Currently, all Class A addresses have been allocated and most if not all of the Class B addresses have gone. If a company have a number of networks to manage then the network administrator may wish to subnet his network, that is create subnet addresses within the scope of the IP address that the administrator has been given. </div><br /><h2 class="heading2">Subnets</h2><br /><h3 class="heading3">Subnetting Example</h3><br /><div class="smalltext"> A customer has been given an IP address of 128.100.0.0 (a Class B address) for his company. He has specified that he requires 3 separate networks with the maximum possible number of host connections on each network. </div><br /><div class="smalltext"> The first two octets 128.100 are fixed since these are given by NIC as the Class B address, therefore we have the last two octets to play with. Let us examine the possibilities more closely: </div><ol start="1" type="1"><li>The address given <pre class="programtext">Octet 1 Octet 2 Octet 3 Octet 4<br />10000000 01100100 00000000 00000000<br />128. 100. 0. 0<br /></pre></li></ol><ol start="2" type="1"><li>We need to create a minimum of 3 different subnets but not at the expense of the number of host addresses available to us. The following process would seem to give us 4 permutations of subnets: <div class="smalltext"> Looking at octet 3 specifically in binary, let us just use the first 2 bits for a subnet address: </div><pre class="programtext">128 64 32 16 8 4 2 1<br />1 1 0 0 0 0 0 0<br /></pre><div class="smalltext"> The possible combinations for the first two bits are: </div><pre class="programtext">11 = 192 -> 128.100.192.0<br />10 = 128 -> 128.100.128.0<br />01 = 64 -> 128.100.64.0<br />00 = 0 -> 128.100.0.0<br /></pre><div class="smalltext"> However all 1's and all 0's used to be not allowed for a subnet. These subnets are called the <b>All One's Subnet</b> and <b>Subnet Zero</b>. The reason for this was that older software found it difficult to distinguish between networks 128.100.0.0/16 and the all-zeros subnet 128.100.0.0/18. The same was true of the all-ones subnet. <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc950.txt" target="_blank">RFC 950</a> therefore rules out '11' and '00' as useable subnets, we are therefore left with only two subnet addresses instead of the 3 we require. </div></li></ol><ol start="3" type="1"><li>Let us try and use an extra bit in octet 3: <pre class="programtext">128 64 32 16 8 4 2 1<br />1 1 1 0 0 0 0 0<br /></pre><div class="smalltext"> The possible combinations are now: </div><pre class="programtext">111 = 224 -> 128.100.224.0<br />110 = 192 -> 128.100.192.0<br />101 = 160 -> 128.100.160.0<br />011 = 96 -> 128.100.96.0<br />001 = 32 -> 128.100.32.0<br />010 = 64 -> 128.100.64.0<br />100 = 128 -> 128.100.128.0<br />000 = 0 -> 128.100.0.0<br /></pre><div class="smalltext"> As before all 1's and all 0's are not permitted for subnets, therefore we are left with 6 possible subnets (2<sup>3</sup> - 2):- </div><pre class="programtext">128.100.32.0<br />128.100.64.0<br />128.100.96.0<br />128.100.128.0<br />128.100.160.0<br />128.100.192.0<br /></pre></li></ol><ol start="4" type="1"><li>This leaves the rest of the bits (from power 16 downwards) in octet 3 and all the bits in octet 4 to construct the individual host addresses, the permutations amount to many thousands of hosts which should be plenty. Below is an example of a host address in subnet 128.100.192.0:- <pre class="programtext">128.100.194.23<br /><br /></pre><div class="smalltext"> On first inspection it would appear that address 128.100.194.23 has nothing to do with the subnet 128.100.192.0, so let us look a little more closely at the final two octets of the host address: </div><pre class="programtext">Octet 3 = 194 Octet 4 = 23<br />128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1<br />1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1<br /></pre><div class="smalltext"> As we can see we are indeed part of the 128.100.192.0 subnet since it is only the first three bits of octet 3 which are used for the subnet address. All the bits from power 16 and downwards are allocated to the host address, so the power 2 bit just turns octet 3 from decimal 192 to decimal 194. Confusion frequently arises in this situation where the dividing line between the network portion of the IP address and the host portion rests part way through an octet (in this case between power 32 and power 16 of octet 3). Often it is possible to make the network/host dividing line between octets so that you can easily tell which host address belongs to which subnet. </div><br /><div class="smalltext"> Routers are used to minimise unnecessary traffic, and when running IP it is important to tell it which subnet an address is supposed to go. The way this is done, is at configuration by entering a 'subnet mask'. </div></li></ol><div class="smalltext"> The situation with the All-zeros and All-ones subnets nowadays is to allow them according to <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc1878.txt" target="_blank">RFC 1878</a>. This is because modern applications understand how to distinguish between these subnets and the main network. </div><br /><u><b>Subnet masks</b></u><br /><div class="smalltext"> The subnet mask specifies the portion of the IP address that is going to be used for subnetworks (as opposed to hosts). For every bit position in the IP address that is part of the network ID or subnetwork ID, a '1' is set, and for every bit position in the IP address that is part of the host id portion, a '0' is set. The router uses the boolean AND operation with an incoming IP address to 'lose' the host portion of the IP address i.e. the bits that are '0', and match the network portion with its routing table. From this, the router can determine out of which interface to send the datagram. This means that the 'Don't care bits' are represented by binary 0's whilst the 'Do care bits' are represented by binary 1's. </div><br /><div class="smalltext"> For our example above, because we used the first three bits in octet 3 for our subnet addressing the subnet mask would be: </div><pre class="programtext">Octet 1 Octet 2 Octet 3 Octet 4<br />11111111 11111111 11100000 00000000<br />255. 255. 224. 0<br /></pre><div class="smalltext"> What is important is that the same mask is applied throughout the physical networks that share the same subnet part of the IP address. All devices connected to the networks that compose the subnet must have the same mask. </div><br /><div class="smalltext"> A <b>Broadcast Address</b> for a subnet is when all 1's are used in the host portion of the IP address. For example, for the IP address 10.17.20.4 and a mask of 255.255.255.0 the subnet is 10.17.20.0 and the host id is 4. The broadcast address within the 10.17.20.0 subnet is when the host id portion of the address is made up of all binary 1's. In this example the host portion is the last octet and if these 8 bits are set to 1 we have a broadcast address of 10.17.20.255. You can ping this, send messages to this and so on, a single line to server a multitude of end stations. </div><br /><div class="smalltext"> Often you will see the network mask represented as a number of bits e.g. for the above example address of 10.17.20.4 with a mask of 255.255.255.0, this can also be represented as 10.17.20.4/24, where the 24 represents 24 bits (3 octets) set to 1. </div><br /><h3 class="heading3">Another Subnetting Example</h3><br /><div class="smalltext"> Study the schematic below: </div><br /><center><img src="http://www.rhyshaden.com/images/tcpip_d.gif" alt="Subnets" /> </center><br /><div class="smalltext"> The network drawing above shows the IP address map for a WAN installation carried out for a large financial institution. The customer had installed 'Windows NT' servers at a number of sites and was requiring an ISDN link, star-wired out, from each of the sites from the main office server room. The IP addressing scheme had to take into account the following factors:- </div><ul class="bullet1"><li>Up to 30 more sites may be added to the WAN in the near future. </li><li>Each site could have up to 50 host connections. </li><li>The customer had already assigned IP addresses to some of the servers and site PC's on the local LAN's. </li></ul><div class="smalltext"> The IP address given to this company was 146.162.0.0 (which is a Class B address), and the decision was made to use the whole of octet 3 for the subnet addresses leaving octet 4 for the host addresses. This made assigning IP addresses more easy to carry out and gave a maximum of 254 hosts per subnet and there could be a maximum of 254 subnets, thus satisfying the customer's requirements. The subnet mask for each subnet (Whether LAN or WAN) was consequently 255.255.255.0, it is important to design the addressing scheme such that the subnet mask is common to all LAN's/WAN's throughout the network unless a routing protocol such as OSPF is to be used. OSPF allows variable subnet masking. </div><br /><div class="smalltext"> Whilst studying the schematic you will note that the WAN links are 146.162.90.0 to 146.162.94.0 and the router ISDN interfaces are .20 at the main office end and .10 at the remote office end. Also you will note that the server IP addresses are all .5 and the ethernet hubs are all .8 while the router ethernet interfaces are all .6. Organising addressing like this can make life much easier especially when you are hopping from site to site. </div><br /><div class="smalltext"><a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc950.txt" target="_blank">RFC 950</a> and <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc1812.txt" target="_blank">RFC 1812</a> describes IP subnetting whereas <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc1009.txt" target="_blank">RFC 1009</a> defines Variable Length Subnet Masking. </div><br /><h3 class="heading3">Quick tricks to find subnets and broadcast addresses</h3><br /><div class="smalltext"> If you have a subnet mask, then it is possible to quickly list out the possible subnets and broadcast addresses. </div><br /><div class="smalltext"> The number by which subnets increment for a given mask is calculated by subtracting the last numbered octet in decimal from 256. For example, given the subnet 10.1.0.0 255.255.248.0, the last numbered octet is 248, therefore 256 - 248 = 8, so subnets jump up in 8's i.e. 10.1.8.0, 10.1.16.0, 10.1.24.0 etc. </div><br /><div class="smalltext"> Once you have found out by how much subnets jump, finding a broadcast address for each subnet is quickly done by subtracting 1 from this and adding this to each subnet. Using the above example, for subnet 10.1.8.0, the subnets jump in 8's, 8 - 1 = 7 and 8 + 7 = 15 so, taking it as given that the final octet will be all one's for the broadcast, the broadcast address is 10.1.15.255. </div><br /><h2 class="heading2">Wildcard Masks</h2><br /><div class="smalltext"> You will often come across Wildcard masks, particularly if you work with OSPF and/or Cisco routers. The use of wildcard masks is most prevalent when building Access Control Lists (ACLs) on Cisco routers. ACLs are filters and make use of wildcard masks to define the scope of the address filter. Although ACL wildcard masks are used with other protocols, we will concentrate on IP here. </div><br /><div class="smalltext"> Let us first take a simple example. We may want to filter a sub-network 10.1.1.0 which has a Class C mask (24-bit) 255.255.255.0. The ACL will require the scope of the addresses to be defined by a wildcard mask which, in this example is 0.0.0.255. This means that the 'Don't care bits' are represented by binary 1's whilst the 'Do care bits' are represented by binary 0's. You will note that this is the exact opposite to subnet masks! </div><br /><div class="smalltext"> Taking a more complex example. Say we wish to filter out a subnet which is given by 10.1.1.32 having a mask of 255.255.255.224 i.e. 10.1.1.32/27. How do we find the wildcard mask for this? Well to help us, concentrating on the 4th octet, let us first look at the binary for this network and subnet mask. Then we reverse the binary bits to get the wildcard bits and then convert back to decimal to obtain the wildcard mask for the 4th octet: </div><br /><center><table class="tabletext" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"><tbody><tr align="left"><th>4th octet in decimal</th><td>32 </td></tr><tr align="left"><th>4th octet in binary</th><td><b>0 0 1</b> 0 0 0 0 0</td></tr><tr align="left"><th>4th octet mask in decimal</th><td>224 </td></tr><tr align="left"><th>4th octet mask in binary</th><td><b>1 1 1</b> 0 0 0 0 0</td></tr><tr align="left"><th>Now the 4th octet wildcard in binary</th><td><b>0 0 0</b> 1 1 1 1 1</td></tr><tr align="left"><th>Now the 4th octet wildcard in decimal </th><td>31</td></tr></tbody></table></center><br /><div class="smalltext"> The important bits have been highlighted in bold and this shows that the wildcard mask for the network 10.1.1.32/27 is 0.0.0.31. </div><br /><div class="smalltext"> The following table should help in seeing a pattern between the number of bits used for the mask in a particular octet, the subnet mask in decimal and the equivalent wildcard mask: </div><br /><center><table class="tabletext" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"><tbody><tr align="left"><th>No. of Network Bits Set to 1</th><td>0</td><td>1</td><td>2</td><td>3</td><td>4</td><td>5</td><td>6</td><td>7</td><td>8</td></tr><tr align="left"><th>Subnet Mask Binary</th><td>00000000</td><td>10000000</td><td>11000000</td><td>11100000</td><td>11110000</td><td>11111000</td><td>11111100</td><td>11111110</td><td>11111111</td></tr><tr align="left"><th>Subnet Mask Decimal</th><td>0</td><td>128</td><td>192</td><td>224</td><td>240</td><td>248</td><td>252</td><td>254</td><td>255</td></tr><tr align="left"><th>Wildcard Mask Binary</th><td>11111111</td><td>01111111</td><td>00111111</td><td>00011111</td><td>00001111</td><td>00000111</td><td>00000011</td><td>00000001</td><td>00000000</td></tr><tr align="left"><th>Wildcard Mask</th><td>255</td><td>127</td><td>63</td><td>31</td><td>15</td><td>7</td><td>3</td><td>1</td><td>0</td></tr></tbody></table></center><br /><div class="smalltext"> The binary for the wildcard mask is the exact reverse, bit for bit, of the subnet mask. You then calculate the decimal from the reversed binary bits to obtain the dotted decimal wildcard mask. </div><br /><h2 class="heading2">Private Addresses</h2><br /><div class="smalltext"> One of the ways to combat the fast reduction in available IP address space was to introduce the concept of private addresses and the use of Network Address Translator (NAT) to allow many organisations to use the same address space but not have this space visible on the Internet i.e. to use address translation on the edge of the networks. </div><br /><div class="smalltext"> The Class A network address range <b>10.0.0.0 to 10.255.255.255</b> (10.0.0.0/8) is designated for private use only. This address range cannot be used on the Internet as every ISP will automatically drop the address. This address is becoming very popular as its use in conjunction with <b>Network Address Translation (NAT)</b> has meant that large corporations can make use of the Class A address space available within 10.0.0.0 for their own private use internally and just use NAT for those relatively few addresses that do need to operate on the Internet. This is one reason why the immediate need for IP version 6 has been diminished. </div><br /><div class="smalltext"> There is also the private address range <b>172.16.0.0 to 172.31.255.255</b> (172.16.0.0/12) which is the CIDR block of 16 x Class B addresses 172.16.0.0, 172.17.0.0, .... ,172.31.0.0. </div><br /><div class="smalltext"> The network address range <b>192.168.0.0 to 192.168.255.255</b> (192.168.0.0/16) is also for private use and is a CIDR block of 256 x Class C addresses 192.168.0.0, 192.168.1.0, .... ,192.168.255.0. </div><br /><div class="smalltext"> Examine <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc1918.txt" target="_blank">RFC 1918</a> for more information on address allocation for private networks. </div><br /><h2 class="heading2">Other Special addresses</h2><br /><div class="smalltext"> The address range <b>0.0.0.0/8</b> is currently considered throughout the Internet as for special use. Note that this is different from the host address 0.0.0.0/32 which means 'default'. You can have legitimate addresses in the range <b>0.0.0.0/16</b>, e.g. 0.0.123.95/16. </div><br /><div class="smalltext"> The address range <b>192.0.2.0/24</b> is called the <b>Test Net</b> and is reserved for use in testing examples and documentation. </div><br /><div class="smalltext"> The address range 169.254.0.0/16 is used for auto-configuration of IP addresses if a DHCP server should fail and there is no backup for the DHCP Clients. This is described in <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc2563.txt" target="_blank">RFC 2563</a> Stateless Auto-configuration. </div><br /><h3 class="heading3">Directed Broadcasts</h3><br /><div class="smalltext"> The <a href="http://www.ietf.org/rfc/rfc1812.txt" target="_blank">RFC 1812</a> overviews the requirements of routers to run IPv4. One of the requirements is that routers MUST, by default accept Directed Broadcasts (although it is allowable to have a switch that turns this off). A directed broadcast is one where the IP broadcast has been sent to a destination prefix (a net or subnet). A directed broadcast destined for the network 10.20.20.0/24 would be 10.20.20.255, for example. </div><br /><h3 class="heading3">Masking IP Addresses</h3><br />See <a href="http://www.encryptednewsgroups.com/masking-ip-address.html" target="_blank">Masking IP Address</a> for information on hiding IP addressesdantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-47066600717229459872008-08-03T21:08:00.000-07:002008-08-03T21:09:51.997-07:008. Testing koneksi<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://wetan.blogspot.com/2007/12/test-koneksi-internet-menggunakan.html">Test Koneksi Internet menggunakan PCMCIA Sierra Aircard 875+</a> </h3><div><br />Sebulan yang lalu, atas provokasi dari teman saya, akhirnya saya membeli PCMCIA Sierra Aircard 875+ yang menurut situs penjualnya (jakartanotebook.com) sudah bisa sampai 7.2Mbps. Setelah menunggu hampir 3 hari akhirnya pesanan nyampe. mulailah berburu provider yang akan dipakai, dan beberapa test untuk memilih apa yang paling cocok untuk kondisi pribadi, terutama kantong hehe..</div><span class="fullpost"><br /><div>Test Pertama menggunakan Telkomsel Flash, kebetulan di lokasi saya cuman dapat sinyal GPRS, dengan tarif Rp350/menit dan bw yang didapat rasanya terlalu mahal. Sehingga memutuskan untuk beralih ke provider lain.<br /><br />Test berikutnya menggunakan XL-GPRS, lumayan stabil dengan dengan tarif Rp10/kb juga masih lumayan mahal, sedangkan sebelumnya saya sering menggunakan Flexi yang cuma Rp5/kb. Tetapi ada juga produk dari XL Corporate yang lumayan menarik dengan tarif flat Rp.200rb/bulan. Sehingga minimal pembayaran kita akan menjadi Rp.200rb + minimal commitmen(Rp.35rb) + PPN = Rp. 258.500, lumayan, tetapi kabar terakhir XL-corporate untuk yang tarif flat tersebut sudah close per-juli 2007. Bisa juga sih numpang ke corporate lain, tetapi ada yang nawarin agak mahal juga, masak biaya titip sampai Rp.500rb ? Terakhir dapat info dari teman sendiri yang bisa dititipi XL-Corporate dengan tarif yang wajar, tetapi sayangnya jaminannya pake teman tersebut, ah jadi gak enak. Sebenarnya ada tarif yang flat juga dari Quasar (MobileQu Colony - quasar.net) yang membebani Rp.275rb/bln sampai akhir desember ini. ok, bisa jadi alternatif.<br /><br />Dari Info teman sendiri akhirnya dikasih tahu klo Mentari - dari Indosat tarifnya lumayan murah untuk promosi -volume base Rp.1/kb atau time-base Rp.100/menit = hampir sama telkomnet instant. Browsing di internet akhirnya dapat informasi untuk pakai Mentari dengan awalan 0858XXXXXX. Ternyata di lokasi saya bisa dapat sinyal 3G.<br /><br />Akhirnya saya coba untuk test pake Mentari dengan user/password : indosat@durasi dan APN : indosatgprs, begitu di koneksi langsung nyambung bagus, browsing- layar di 3G Watcher berubah menjadi HSDPA. Testing pake www.speedtest.net menghasilkan kecepatan yang lumayan top. Hasil testnya bisa dilihat di gambar berikut :<br /><br /><img src="http://www.speedtest.net/result/212762626.png" /><br /><br />Akhirnya coba untuk download Eclipse (www.eclipse.org/download) yang sekitar 80MB itu hanya butuh waktu kurang dari 20menit, terus coba download Netbeans 6.0 yang 160MB, belum sampai 20 menit sudah dapat 100MB. wih lumayan puas dengan tarif Rp.100/menit dengan kecepatan segitu. </div></span>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-51036155963158928742008-08-03T21:06:00.000-07:002008-08-03T21:08:12.217-07:009. Sharing data (sumber)<h3 class="storytitle"><a href="http://dobelden.wordpress.com/2008/03/25/resource-sharing-windows-xp/" rel="bookmark">Resource Sharing Windows XP</a></h3><div class="meta">Diarsipkan di bawah: <a href="http://id.wordpress.com/tag/harian/" title="Lihat seluruh tulisan dalam Harian" rel="category tag">Harian</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/iseng/" title="Lihat seluruh tulisan dalam Iseng" rel="category tag">Iseng</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/oprek/" title="Lihat seluruh tulisan dalam Oprek" rel="category tag">Oprek</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/tips-acak/" title="Lihat seluruh tulisan dalam tips acak" rel="category tag">tips acak</a> — dobelden @ 11:56 am<br /></div><div class="storycontent"><div class="snap_preview"><p>Salah satu keuntungan jaringan komputer adalah resource sharing ato dalam bahasa sehari-hari adalah pemakaian bersama suatu source / sumber data atau sumber daya.</p><p>Hal yg perlu diperhatikan saat akan membuat sharing di windows Xp diantaranya adalah :</p><ul><li>Pastikan Blok Ip address dalam jaringan sudah sama.</li><li>Pastikan workgroup dalam jaringan sudah sama.</li><li>Pastikan computer name masing2 komputer dalam jaringan berbeda.</li></ul><p>Cukup 3 itu saja syarat utamanya, dan untuk melakukan sharing suatu folder bisa dilakukan seperti ini :</p><p>Buka eksplore lewat klik kanan start menu –>> explorer dan cari folder yg akan kita sharing,</p><p><a href="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing.jpg" title="sharing.jpg"><img src="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing.jpg" alt="sharing.jpg" /></a></p><p>lakukan seperti yg tertera digambar diatas, klik kanan folder –>> pilih sharing and security</p><p><a href="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing1.jpg" title="sharing1.jpg"><img src="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing1.jpg" alt="sharing1.jpg" /></a></p><p>kemudian pilih network sharing and security dan dua opsinya di checklist / centang. klo dah selesai di Apply trus di Ok, klo sudah jadi sharingnya makan akan terlihat tanda seperti dibawah ini :</p><p><a href="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing2.jpg" title="sharing2.jpg"><img src="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing2.jpg" alt="sharing2.jpg" /></a></p><p>untuk cara aksesnya.. silahkan ketikkan ip komputer anda di address bar seperti dibawah ini :</p><p><a href="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing3.jpg" title="sharing3.jpg"><img src="http://dobelden.files.wordpress.com/2008/03/sharing3.jpg" alt="sharing3.jpg" /></a></p><p>Jika mau mengakses sharing data yg ada di komputer lain, tinggal merubah ip address yg ada di address bar tersebut <img src="http://s.wordpress.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" alt=":)" class="wp-smiley" /> bila sudah bisa dan lancar… maka sudah berhasil sharing kita.</p><p>Namun yg perlu diperhatikan jika melakukan sharing data adalah pastikan data yg anda sharing adalah data umum bukan data pribadi dan sangat rahasia…</p><p>karena kejahatan terjadi bukan hanya karena adanya niat pelaku, tp juga karena ada kesempatan… waspadalah waspadalah <img src="http://s.wordpress.com/wp-includes/images/smilies/icon_wink.gif" alt=";)" class="wp-smiley" /></p></div></div>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-74656895769152640212008-08-03T21:04:00.000-07:002008-08-03T21:06:00.300-07:0010. Sharing data (ambil data)<table class="plc_tit" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr><td class="plc_tit_m"><div class="plc_tit_m"><span class="plc_tit">Artikel Community</span> </div></td><td class="plc_tit_r"><img src="http://www.jasakom.com/skins/Graphite_Pro/css/themes/theme_images/spacer.gif" /></td></tr><tr><td class="plc_tit_bl"><img src="http://www.jasakom.com/skins/Graphite_Pro/css/themes/theme_images/spacer.gif" /></td><td class="plc_tit_b"><br /></td><td class="plc_tit_br"><img src="http://www.jasakom.com/skins/Graphite_Pro/css/themes/theme_images/spacer.gif" /></td></tr></tbody></table><div class="articletitle"><strong>Ambil Data NTFS dengan FAT via Network</strong></div> Oleh kangtatantakwa<br />Published: Oktober 25, 2007<br /><img alt="" src="http://www.jasakom.com/plugins/p2_news/print.gif" /> <a href="http://www.jasakom.com/plugins/p2_news/printarticle.php?p2_articleid=567" target="_blank">Print</a> <br /><span>Bagi sebagian pihak, menyimpan data dengan format NTFS (<i>NT File System</i>) dipercaya lebih aman dibanding dengan format FAT (<i>File Allocation Table</i>). Apalagi format partisi NTFS-nya dikompresi oleh OS Windows XP SP2, 2003, atau Vista. Format NTFS mampu mencegah orang lain mengcopy-paste file-file di PC (personal computer) melalui jaringan LAN. </span><span><p><span>Teori di atas setengah benar (<i>half truth</i>). Sebenarnya, pencegahan hanya efektif bila pihak “musuh” menggunakan PC/harddisk yang berformat NTFS juga, tetapi tidak berpengaruh nyata (<i>significant</i>) untuk PC yang berformat FAT. </span></p></span><span>..<i>Phraq-Tech</i>.. </span><span><p><span>Tools yang musti dilengkapi : </span></p></span><span>.o1. Terkoneksi dengan PC lain via jaringan LAN, Bluetooth, atau WirelessLan (WLAN).<br /></span><span>.o2. Memiliki hardisk atau Disk Memori (USB) berformat FAT (/32).<br /></span><span>.o3. Folder, data, atau file di PC target harus “open share”. </span><span><p><i><span><br />Catatan : </span></i></p></span><span>Bagi anda yang hardisknya tidak atau belum terpartisi format FAT, silahkan bikin partisi tambahan dengan format FAT atau FAT32. Tool yang bisa digunakan a.l: partition magic, norton partition, etc. </span><span><span>Untuk me-check apakah status format <i>file system</i> hardisk NTFS atau FAT32, sorot salah satu drive, misalnya drive H:\, klik kanan, selanjutnya sorot dan klik menu “<i>Properties</i>”. Pada <b>Gambar 1</b> terlihat status “<i>File system</i>” untuk drive H:\ milik kangtatantakwa adalah FAT32. </span><span><p><b><span><img src="http://www.jasakom.com/images/Artikel2007/NTFS1.jpg" /> </span></b></p></span></span><b><span>Gambar 1 </span></b><b><span><p><img src="http://www.jasakom.com/images/Artikel2007/NTFS2.jpg" /></p></span></b><b><span>Gambar 2</span></b><span> </span><span><p><span>Setelah kita mendapatkan folder yang di-share via <i>network</i>, selanjutnya lakukan <i>drag-&-drop</i> (copy-paste) file dari PC target ke PC kita. </span></p></span><span>Pada <b>Gambar 3</b> merupakan kondisi penolakan oleh PC target pada saat melakukan <i>drag-&-drop</i> (copy-paste) file dari PC target ke PC kangtatantakwa. Penolakan atau proteksi ini terjadi karena: (1) pemilik PC target memasang/mengaktifkan secara <i>default</i> (<i>Windows Security Alert</i>) <i>firewall </i>plus antivirus yang ada di <i>controll panel</i>; (2) pada saat melakukan modus operandi, kangtatantakwa masih menggunakan drive yang status <i>file system</i>-nya NTFS. </span><span><p><span><img src="http://www.jasakom.com/images/Artikel2007/NTFS3.jpg" /></span></p></span><b><span>Gambar 3 </span></b><span>Hampir di setiap file NTFS terdapat informasi pesan <span class="postbody">'KAVICHS'. Layanan ini sudah sepaket dengan antivirus Kaspersky Anti-Virus (KAV) yang ada dalam <i>system operation</i>. Informasi tersebut ditulis atau diletakan pada <i>file's additional data stream</i>. Bahkan sekalipun KAV di-uninstall atau diganti dengan Anti-Virus (AV) lain, informasi tersebut tidak akan hilang, karena tidak akan dihapus oleh sistem operasi (OS Win).<span> </span></span></span><span><span class="postbody"><p><span class="postbody"><i><span>Catatan : </span></i></span></p></span></span><span>Pada <i>file system</i> FAT /32 informasi atau pesan <span class="postbody">'KAVICHS'</span> tidak bekerja dengan baik, dan cenderung tidak aktif (<i>inactive</i>). </span><span><p><span><img src="http://www.jasakom.com/images/Artikel2007/NTFS4.jpg" /></span></p></span><b><span>Gambar 4 </span></b><b><span>Gambar 4</span></b><span> merupakan kondisi dimana kita mendapatkan akses ketika mencoba mentransfer data target ke drive yang berstatus <i>file system</i> FAT32. Selanjutnya klik <i>Yes to All</i>. Pada kotak <i>Confirm Stream Loss</i> di atas menginformasikan bahwa data target yang akan dicopy akan kehilangan kemampuan proteksinya. Artinya pada saat data ditransfer ke drive FAT, informasi <span>:KAVICHS:$DATA</span>-nya akan hilang. ITU tidak penting, yang penting adalah file-file target berhasil kita ambil.</span>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-83307543081055889482008-08-03T21:02:00.000-07:002008-08-03T21:04:47.174-07:0011. Koneksi ke internet via telepon rumah<h3 class="entrytitle" id="post-155"><a title="Article-Link (Permalink)" href="http://www.d60pc.com/2007/12/19/setting-koneksi-internet-telkomnet-instan-instant-dengan-sambungan-telepon-rumah/" rel="bookmark">Setting Koneksi Internet Telkomnet Instan / Instant Dengan Sambungan Telepon Rumah</a> </h3><div class="entrymeta1"><span class="meta-author"><a title="author" href="http://d60pc.com/"><br /></a></span></div><div class="postavatar"><img src="http://www.d60pc.com/wp-content/uploads/icons/tips.gif" alt="setting-koneksi-internet-telkomnet-instan-instant-dengan-sambungan-telepon-rumah" /></div><div><script type="text/javascript"> </script><iframe name="google_ads_frame" src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/ads?client=ca-pub-1355173794781684&dt=1215225104652&lmt=1215225104&alt_color=FFFFFF&prev_slotnames=4077471376&format=468x60_as&output=html&correlator=1215225104590&channel=2306237237&url=http%3A%2F%2Fwww.d60pc.com%2F2007%2F12%2F19%2Fsetting-koneksi-internet-telkomnet-instan-instant-dengan-sambungan-telepon-rumah%2F&color_bg=FFFFFF&color_text=002EB8&color_link=002EB8&color_url=002EB8&color_border=002EB8&ad_type=text_image&ref=http%3A%2F%2Fwww.d60pc.com%2F2007%2F12%2F19%2Fsetting-koneksi-internet-telkomnet-instan-instant-dengan-sambungan-telepon-rumah%2F&frm=0&ui=rc%3A0&cc=100&ga_vid=69857592.1215225084&ga_sid=1215225084&ga_hid=1564370002&ga_fc=true&flash=9.0.124&u_h=640&u_w=1024&u_ah=610&u_aw=1024&u_cd=32&u_tz=420&u_his=14&u_java=true&u_nplug=6&u_nmime=15" marginwidth="0" marginheight="0" vspace="0" hspace="0" allowtransparency="true" frameborder="0" height="60" scrolling="no" width="468"></iframe></div><p class="content">Telkomnet Instan adalah salah satu jenis layanan dari PT. Telkom Indonesia dalam hal koneksi sambungan internet. Telkomnet instan dapat digunakan oleh seluruh pengguna telepon telkom baik telepon tetap rumah maupun telepon nirkabel telkom flexi cdma.</p><p>Untuk menikmati layanan mudah, cepat dan hemat ini ada beberapa persyaratan yang musti anda penuhi terlebih dahulu, yaitu :</p><p>1. Komputer PC atau Laptop yang masih berfungsi dengan baik<br />2. Modem dial up untuk jack kabel telepon biasa internal maupun eksternal. Jangan lupa dengan driver modem jika diperlukan.<br />3. Kabel sambungan telepon telkom yang nomernya masih aktif<br />4. Setting dasar untuk koneksi ke server telkomnet instan</p><p>Jika semua syarat telah bisa anda penuhi maka seting pada internet connection di control panel untuk konek ke telkomnet instan adalah sebagai berikut :</p><p>- Nomor Akses : 0809 8 9999<br />- User name : telkomnet@instan<br />- Password : telkom</p><p>Setelah setting anda bisa konek ke internet dengan membuka kotak dialog internet connection lalu tekan tombol connect. Nanti otomatis komputer kita akan konek ke telkom dan jika berhasil maka akan ada tampilah perhitungan waktu koneksi dan tombol disconnect untuk memutus hubungan internet.</p><p>Tarif internet telkomnet instat normal adalah Rp. 165 per menit. Saat ini berlaku tarif khusus promosi Rp. 100 permenit di hari akhir pekan sabtu dan minggu karena pada hari tersebut resource koneksi telkom tidak banyak yang akses, sehingga telkom mencari cara untuk menjual bandwidth traffic yang tidak terpakai hingga akhir tahun.</p><p>Untuk mengetahui apakah daerah wilayah sekitar anda sudah dapat menikmati telkomnet instant anda dapat menghubungi atau menelpon nomor 080989999 dari pesawat telepon anda. Jika ada bunyi modem / fax seperti bunyi cicitan tikus yang kesakitan maka berarti daerah anda sudah bisa menikmati akses internet mudah, capat, tapi koneksi belum tentu terjamin.</p><p>Untuk akses internet yang lebih cepat anda bisa menggunakan sambungan telkom speedy adsl yang lebih cepat dengan biaya bulanan bandwidth dibatasi.</p><p>Tips :<br />Pastikan anda memutuskan koneksi / disconnect dari sambungan internet dan mencabut kabel dari komputer pc atau laptop / notebook anda karena beberapa kasus pulsanya jalan terus sehingga mengakibatkan kerugian fatal bisa mencapai jutaan rupiah.</p> Untuk lebih jelas dalam setting pada handphone sebagai modemdantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1102566745230923460.post-13665996079519841622008-08-03T20:54:00.000-07:002008-12-10T03:31:04.299-08:0012.Koneksi ke internet ke jaringan yang sudah adaKoneksi Internet dengan jaringan Ponsel <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYQuQ8bnnjKJKb-vf0m5-DSRNFlyFJwDmePUrAXIK4k99-0JpdFIW8kv36U-iKgZ6GW7czNqhHsE4fbOdRBpTXCRg-KZW-xRgildHI5xX2n5yUVrz7rEr1ec1soYGSxJAoGwA7tjz04Nc/s1600-h/win.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYQuQ8bnnjKJKb-vf0m5-DSRNFlyFJwDmePUrAXIK4k99-0JpdFIW8kv36U-iKgZ6GW7czNqhHsE4fbOdRBpTXCRg-KZW-xRgildHI5xX2n5yUVrz7rEr1ec1soYGSxJAoGwA7tjz04Nc/s320/win.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5112071065104206578" border="0" /></a><br />Ada orang...Net..net..net...(bla..bla) kasihan deh lu !!!, itu bunyi iklan yang akhir-akhir ini sering terdengar di TV dari salah satu operator selular yang menawarkan koneksi internet via jaringan selularnya. Iklannya sih cukup profokatif dan membuat penasaran saja (itu memang tujuannya, orang iklan ada-ada aja idenya) tapi apa kemampuan koneksinya memang sesuai dengan iklannya ???.<br /><br />Koneksi via jaringan selular sebenarnya sudah ada sejak teknologi 2.5G (GPRS) mulai ada Indonesia tetapi pemanfaatannya kurang begitu signifikan banyak konsumen tetap menggunakan jaringan via telepon (dial-up) atau yang akhir-akhir ini marak lewat jaringan wifi untuk bisa koneksi dengan internet, kenapa itu terjadi ? ini disebabkan koneksi lewat GPRS masih dirasa mahal karena perhitungan tarifnya berdasarkan banyak data bukan berdasarkan waktu (tapi ini sebenarnya cukup menghemat bila digunakan untuk mendownload karena berdasarkan jumlah data dan GPRS punya kecepatan lebih kencang dibanding dial-up).<br /><br />Baik kita ke topik lagi soal kemampuan koneksinya alias kecepatan transfer datanya dari produk yang ditawarkan salah satu operator seluler yang berbasis CDMA ini memang untuk kemampuan transfer datanya dibandingkan dengan dial-up (Max 56 Kbps dengan rata-rata kecepatan transfer antara 33-43 kbps) pasti menang tapi bila dibandingkan dengan GPRS (160 Kbps) pasti menang GPRS meskipun beda kecepatan transfer datanya tidak jauh hanya 16 Kbps, ini karena teklologi yang gunakan oleh operator ini masih pada generasi 2.5G berbasis CDMA atau CDMA2000 1x yang punya kecepatan transfer data sampai 144 Kbps (meski saya dapat informasi dari situsnya kecepatan dapat sampai 153.6 kbps atau mampu mendownload hingga 1.1 MB per menitnya pada kecepatan maksimumnya) terkecuali bila telah menggunakan jaringan teknologi 3G berbasis CDMA alias CDMA 2000 1x EV/EVDO kecepatan transfer bisa sampai 2,4 Mbps, yang setahu saya baru Cuma satu operator yang telah mendukung dan menawarkan jaringan utuk transfer data, Cuma alatnya harus beli lagi dan cukup mahal sekitar 1.5jt-an tapi untuk operator yang lagi dibahas ini menegeluarkan harga alatnya yang berupa seperti flashdisk seperti yang diiklannya di TV menenawarkan harga sekitar 600-ribuan. Jadi disimpulkan kecepatan transfer datanya dari produk operator ini bukan hisapan jempol itu bila dibanding dengan dial-up.<br /><br />Lalu apa ada teknologi yang lain utuk keneksi ke internet, sebenarnya masih ada teknologi berbasis selular yaitu HSDPA (3.5G) salah satu operator selular besar di Indonesia menawarkan fasilitas ini dengan hitungan biaya per waktu, HSDPA mempunyai kecepatan transfer datanya bisa sampai 7.2 Mbps, lalu ada yang lain?, cara yang lain adalah berlangganan dengan ISP baik lewat kabel atau lewat wifi atau ingin yang gratis kita pergi ke hotspot saja yang banyak bertebaran di mall atau dicafe (ini khusus di kota besar) lalu untuk yang di daerah harap sabar dan terpaksa pakai dial-up dulu, moga-moga infrasuktur komunikasi di Indonesia semakin merata dan biaya koneksi-nya turun.<br /><br /><div>By: denie<br /><span>thejackdante.blogspot.com</span></div>dantehttp://www.blogger.com/profile/13318855129814215578noreply@blogger.com0